Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait M Ecky Listiantho (34), yang tega memutilasi jasad Angela Hindriati (54). Terbaru, Ecky berniat menyimpan jasad mutilasi itu selamanya.
Ecky diketahui menyimpan jasad Angela selama setahun lebih di kontrakannya di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia menyimpan jasad mutilasi dalam dua kotak kontainer plastik.
Jasad Angela ditemukan saat polisi mencari Ecky, yang dilaporkan hilang oleh istrinya, pada 29 Desember 2022. Namun pencarian Ecky itu justru mengungkap tabir kekejamannya pada masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ecky mengaku memutilasi Angela pada November 2021. Dia mengaku memutilasi jasad Angela karena diancam hubungan asmaranya dengan Angela dilaporkan kepada istrinya, Acha.
Berikut sejumlah fakta baru terkait kejahatan Ecky mutilasi Angela yang dirangkum detikcom, Selasa (10/1/2023).
![]() |
Tak Berniat Buang Jasad Mutilasi
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy mengatakan sejak awal Ecky tidak punya niat mengubur atau membuang jasad Angela di luar. Dia memilih memutilasi dan menyimpannya di dalam boks kontainer.
"Tersangka (Ecky) tidak berpikiran untuk mengubur atau membuang jasad di luar. Dari awal memang berniat mengubur jasad korban di boks kontainer," ujar Resa, Senin (9/1).
Jika tak ketahuan, Ecky berniat menyimpan jasad mutilasi itu di dalam kontrakan selamanya.
"Iya betul (menyimpan jasad mutilasi selamanya di kontrakan)," ucapnya.
Baca di halaman selanjutnya: alasan Ecky mutilasi Angela....
Simak Video: Sederet Fakta Terkini Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi
Alasan Ecky Mutilasi Jasad Angela
Jasad Angela diketahui ditemukan dalam dua boks kontainer plastik di kontrakan Ecky di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada 29 Desember 2022. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy mengungkapkan awalnya Ecky hendak menguburkan jasad Angela.
"Pikiran pelaku pada saat itu berniat menguburkan di dalam boks kontainer. Tapi karena jasad korban tidak muat bila dimasukkan ke dalam boks kontainer, akhirnya diputuskan untuk memutilasi jasad korban," kata Resa saat dihubungi, Senin (9/1).
![]() |
Ecky 'Berdarah Dingin'
Polisi masih mendalami terus keterangan M Ecky Listiantho (34), tersangka pemutilasi Angela Hindriati (54).Polisi menyebutkan tersangka Ecky bersikap dingin saat diperiksa polisi.
Hal itu diungkapkan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat ditanya mengenai reaksi Ecky saat diperiksa polisi.
"(Sikap Ecky) tenang dan dingin," kata Hengki kepada detikcom, Senin (9/1).
Hengki mengatakan pihaknya menggandeng sejumlah tim ahli untuk mendalami kasus mutilasi Angela ini. Termasuk tim psikiatri, untuk mendalami kejiwaan dan latar belakang tersangka Ecky.
"Tim Apsifor sedang bekerja mendalami perilaku pelaku ini, dilihat dari latar belakang dan sebagainya, dan kita libatkan tim psikiatri (untuk mendalami) dari kejiwaan tersangka ini karena dia dingin, pendiam, ya," jelas Hengki.
Selengkapnya di halaman berikut
Angela Dimutilasi 7 Bagian
Kepada penyidik, Ecky mengaku memutilasi tubuh Angela menjadi tujuh bagian. Potongan tubuh tersebut ada dua di bahu, yaitu bahu kanan dan kiri, kemudian pergelangan kaki kanan dan kaki kiri.
"Sesuai pengakuan tersangka, ada tujuh bagian. Antara paha sama panggul dua kiri kanan, total bagian ada tujuh," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono kepada wartawan, Minggu (8/1).
Sementara itu, kepala dan badan, kata Tommy, masih menjadi satu bagian. "Untuk bagian kepala sama badan masih menyatu jadi satu," ungkapnya.
![]() |
Ecky Merasa Terancam Angela
Polisi mengungkap motif M Ecky Listiantho memutilasi Angela Hindriati. Kepada polisi, Ecky mengaku sempat menerima ancaman dari Angela bakal membeberkan hubungan asmara keduanya kepada keluarganya jika tak menikahinya.
"Ia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungan kepada keluarga jika tersangka tidak menikahi korban," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy kepada wartawan, Minggu (8/1/2023).
Ecky merasa kesal terhadap sikap Angela yang memaksa serta nada bicara tinggi. Selain itu, Ecky tak ingin nama baiknya tercemar di mata keluarganya.
"Tersangka merasa sikap korban yang memaksa dengan gaya bicara dengan nada yang tinggi memicu emosi dan kecemasan tersangka karena ia tidak ingin nama baiknya tercemar," ucapnya.