Tak Bisa Nyenyak Tidur, Warga Lebak Tiap Malam Rasakan Tanah Bergerak

Tak Bisa Nyenyak Tidur, Warga Lebak Tiap Malam Rasakan Tanah Bergerak

Fathul Rizkoh - detikNews
Senin, 09 Jan 2023 13:54 WIB
Sejumlah warga di Lebak, Banten, terdampak bencana pergerakan tanah. Warga mengaku merasakan tanah bergetar hampir setiap malam. (Fathul Rizkoh/detikcom)
Sejumlah warga di Lebak, Banten, terdampak bencana pergerakan tanah. Warga mengaku merasakan tanah bergetar hampir setiap malam. (Fathul Rizkoh/detikcom)
Lebak -

Sejumlah warga di Kampung Margamulya 2, Desa Cigoong Utara, Cikulur, Lebak, Banten, terdampak bencana pergerakan tanah. Warga mengaku merasakan tanah bergetar hampir setiap malam.

Warga bernama Nia mengatakan tanah mulai bergerak pada (25/12/2022) lalu. Saat itu rumahnya bergerak hingga menimbulkan suara dan getaran.

"Waktu malam lagi hujan deras, waktu itu rumah udah retak tapi masih sedikit terus semakin membesar. Udah gitu bunyi kretek-kretek pada jatoh batu batanya pas dilihat makin besar retakannya," kata Nia ditemui wartawan di lokasi, Senin (9/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nia menjelaskan, ruang dapur dan kamar mandi jadi yang pertama terdampak bencana pergerakan tanah. Hingga awal Januari 2023, pergerakan tanah terus terjadi hingga menyebabkan rumahnya roboh.

"Awal mulanya di dapur tapi kan awal sudah retak, kamar, ruang tengah sekelilingnya sudah retak. Iya ngerembet (retakan). Robohnya nggak sekaligus, sedikit-sedikit jatuh (batu bata)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Pas kejadian lagi di rumah, tengah malam jam 12 malam. Nggak, tetap di dalam, mau buka pintunya udah susah dibuka, udah aja di rumah sambil nungguin pagi. (Waktu kejadian), alhamdulillah nggak kenapa-kenapa," sambungnya.

Sejumlah warga di Lebak, Banten, terdampak bencana pergerakan tanah. Warga mengaku merasakan tanah bergetar hampir setiap malam. (Fathul Rizkoh/detikcom)Rumah sejumlah warga retak hingga roboh. (Fathul Rizkoh/detikcom)

Saat ini rumah Nia sudah roboh. Dia dibantu warga sekitar dibuatkan rumah tenda sementara untuk tempat tinggal.

"Iya sekarang ngungsi di tenda. Dari Jumat (6/1) ngungsi, dibikinin tenda sama warga," jelasnya.

Warga lain bernama Marni juga mengaku merasakan getaran tanah di bawah rumahnya bergerak. Dia mengatakan tanah bergerak terjadi hampir setiap malam hari.

"Itu tembok pada jatoh, ini pating beletuk kaya lini (guncangan kecil). Tidur di sini aja, (kalau denger retakan) takut, keluar (rumah). Iya tiap hari denger begitu, bunyi tanah patah," kata Marni.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Marni menjelaskan retakan di rumahnya hampir setiap hari semakin membesar apalagi ketika hujan turun. Awal retakan di rumahnya ada di kamar dan ruang tengah. Kini retakan itu semakin besar.

Marni tinggal bersama anak, suami, menantu, dan dua cucunya. Dia berencana tetap bertahan di rumah karena masih layak ditinggali.

Sejumlah warga di Lebak, Banten, terdampak bencana pergerakan tanah. Warga mengaku merasakan tanah bergetar hampir setiap malam. (Fathul Rizkoh/detikcom)Peristiwa tanah bergerak kerap terjadi di Lebak. (Fathul Rizkoh/detikcom)

"Kalau malam takut roboh, tapi mau gimana, bertahan aja. Orang-orang udah roboh saya mah nggak cerita ke orang, isin lah (malu lah), masih retak aja," jelasnya.

Selain rumah ada satu Musala yang juga terdampak. Terlihat ada retakan di sejumlah tembok dan lantai. Beberapa warga yang rumahnya terdampak memilih mengungsi di rumah orang tuanya yang masih berdekatan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads