Menag Kedepankan Dialog Sikapi soal Aliran 'Bab Kesucian' di Gowa

Menag Kedepankan Dialog Sikapi soal Aliran 'Bab Kesucian' di Gowa

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 03 Jan 2023 06:32 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) didampingi Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid memberikan keterangan hasil sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1443 Hijriah di Kemenag, Jakarta, Jumat (1/4/2022). Dalam sidang isbat itu  pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 3 April 2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Foto: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara terkait heboh aliran diduga sesat bernama 'Bab Kesucian' di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) karena melarang pengikutnya makan daging, ikan, minum susu, hingga melarang salat 5 waktu. Yaqut mengedepankan dialog untuk menyelesaikan permasalahan itu.

"Verifikasi dan klarifikasi ini penting agar langkah tindak lanjut yang diambil benar-benar berdasarkan informasi yang sebenarnya," kata Yaqut kepada wartawan, Senin (2/1/2023).

Yaqut mengatakan jajaran Kanwil Kemenag, penyuluh, serta FKUB setempat akan berdialog untuk mendengar penjelasan terkait keyakinan dan pemahaman yang dianut aliran 'Bab Kesucian'. Penjelasan yang dimaksud seperti asal muasal ajaran aliran tersebut, dan argumentasinya seperti apa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekira ditemukan adanya indikasi penyimpangan dalam pemahaman keagamaan, kita lakukan edukasi, dakwah, dan pendampingan, khususnya kepada para anggotanya. Kepada pimpinan aliran, kita ajak dialog dan pendekatan persuasif. Selain dialog keagamaan, juga memberikan pencerahan terkait regulasi yang berlaku agar penyebaran paham keagamaan tidak mengarah pada tindakan penistaan," jelas Yaqut.

Lebih lanjut, Yaqut mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri menyikapi masalah ini. Yaqut mengataka jika terindikasi ada tindak pidana, dan masalah tak bisa diselesaikan secara dialog, maka kemungkinan akan ada pelibatan aparat kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Pelibatan aparat dimungkinkan jika dalam proses pendalaman ditemukan indikasi tindak pidana dan tidak bisa diselesaikan melalui dialog," imbuhnya.

Heboh Aliran 'Bab Kesucian' di Gowa

MUI Sulsel angkat bicara terkait munculnya aliran 'bab kesucian' di Kabupaten Gowa. MUI Sulsel mengatakan pengikut aliran itu tidak melaksanakan salat lima waktu.

"Mereka mengajarkan untuk tidak melaksanakan salat lima waktu. Ini sudah jelas bertentangan dengan syariat Islam yang termuat dalam Rukun Islam yakni mengerjakan salat setelah bersyahadat," kata Sekretaris MUI Sulsel, Muammar Bakry dilansir detikSulsel, Senin (2/1).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Menag Bakal Audit Seluruh MTsN Buntut Insiden Tembok Roboh

[Gambas:Video 20detik]




"Ini menyalahi hal yang disepakati (ma'lum minaddin bidhorurah) adalah kekufuran, sudah jelas telah keluar dari Islam," sambungnya.

Muammar mengatakan bahkan aliran itu melarang pengikutnya untuk melaksanakan salat 5 waktu. Selain itu, aliran tersebut melarang pengikutnya memakan daging, ikan, dan minum susu.

Padahal, menurut Muammar, makanan dan minuman yang dilarang itu adalah makanan yang dihalalkan Allah SWT.

"Rasulullah SAW termasuk orang yang gemar meminum susu. Beliau juga menganjurkan para sahabat minum susu dari binatang ternak, seperti kambing, unta, dan sapi. Jadi melarang orang minum susu menyalahi sunnah Nabi, serta merusak kesehatan manusia," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads