Mahalnya tarif taksi di Bandara Halim Perdanakuma, Jakarta, menjadi sorotan warganet. Warganet menduga tarif tinggi tersebut akibat praktik monopoli. Pusat Koperasi (Puskop) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menepis tuduhan itu.
Ketua Puskop Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Mayor (Pnb) Ali Ngimron mengatakan kegiatan operasional taksi bandara sudah sesuai dengan Surat Keputusan (Skep) Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) DKI Jakarta Tahun 2022.
Dia mengatakan operasi transportasi darat di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma mengacu pada Skep DPP Organda DKI Jakarta Nomor Skep.024/DPP Organda/X/2022 tentang penyesuaian tarif angkutan umum dan taksi bandara di Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan operasi angkutan darat di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma saat ini bukan hanya taksi Puskopau, tetapi juga ada operator taksi lainnya. Dia mengatakan ada empat operator angkutan darat berbasis online.
"Tarif taksi reguler maupun aplikasi online sudah disesuaikan dengan tarif taksi bandara yang berlaku berdasarkan keputusan DPP Organda tentang penetapan penyesuaian tarif angkutan umum taksi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi," ujar Mayor (Pnb) Ali Ngimron dalam keterangannya, Selasa (27/12/2022).
Dia juga menjelaskan soal biaya tambahan (surcharge) di bandara. Menurutnya, tarif tersebut besarannya sudah sesuai dengan ketetapan hasil rapat bersama antara Puskopau Halim, AP II, dan PT ATS tentang pengelolaan perparkiran dan operasional transportasi darat Bandara Halim Perdanakusuma.
"Penggunaannya untuk mendukung operasional taksi bandara, untuk pelayanan dibebaskan biaya parkir, penggajian pegawai, perawatan kebersihan, dan ketertiban area perparkiran Bandara," jelasnya.
Viral Taksi Bandara Halim Mahal
Sebelumnya diberitakan, pengguna Twitter, Sylvi Kartika, menyoroti terbatasnya pilihan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma. Sylvi mengatakan hanya ada tiga opsi kendaraan, yaitu taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Dapat Limpahan Penerbangan dari Halim, Kertajati Masih Sepi
Sylvi menyebut kisaran harga dari bandara ke rumahnya jika menggunakan Blue Bird berkisar Rp 60-80 ribu. Namun, saat menggunakan Grab Puskopau, ia harus membayar Rp 118 ribu dan diminta membayar biaya tambahan (surcharge) bandara.
"Semua yang ada Puskopau ini harganya mark-up. HLP-rumah gue itu kisaran Rp60an ribu-Rp80an ribu. Grab gue (harganya) Rp118 ribu. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge Rp15 ribu," ujarnya melalui akun Twitter @sylvkartika, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (27/12).
Selain soal tarif mahal, ia mempertanyakan soal tidak adanya pilihan taksi lain di bandara tersebut. Dia mempertanyakan legalitas penetapan harga ini dengan menandai sejumlah akun seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Puskopau Halim, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.