Seorang pria berinisial R (48) tega menyiramkan air keras ke istrinya, SS (31), dan anaknya, KM (1), di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Akibat kejadian itu, keduanya meninggal dunia. Berikut ini kesaksian tetangga korban.
Saksi sekaligus tetangga korban, Mulyanah (50), mengatakan sempat terdengar suara karaoke dari arah rumah suami-istri itu. Dia mengatakan karaoke itu berlangsung sekitar dua jam.
"Awalnya pagi-pagi karaokean jam 09.00 pagi, terus aku lewat ke pasar, aku pulang, bawa ikan sama air kelapa, udah diam (berhenti bernyanyi karaoke). Nggak lama aku siangin ikan mau minta bawang putih ke depan, itulah di situ dia cekcok," ujar Mulyanah saat ditemui detikcom, di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyanah mengatakan pertengkaran itu tak berlangsung lama. Dia tak menggubris pertengkaran tetangganya lantaran tak ingin ikut campur masalah keluarga orang lain.
"Nggak lama cekcoknya, aku nggak tahu sih, karena posisi rumahnya ketutup terus," terang Mulyanah
"Nah kedengeran sama aku adu mulut, tapi dibiarin karena takut ikut campur masalah keluarga. Nggak tahu sudah disiram air keras, tahunya pas si suaminya keluar sudah pakai ransel, tarik-tarikan pintu," imbuhnya.
Mulyanah mengatakan suami-istri itu sempat tarik-menarik pintu kontrakannya. Saat itu, lanjut Mulyanah, dia tahu bahwa SS dan KM telah disiram air keras oleh pria tersebut.
"Saya nggak tau disiram air keras, nggak ada teriakan minta tolong (saat tarik-menarik)," terang Mulyanah.
"Jadi posisi suaminya sudah di depan pintu, aku langsung keluar tuh, aku nggak ngeh kalau dia itu disiram air keras, aku masuk lagi, nggak tahunya kabur dia (suaminya). Biasanya memang seperti itu, kalau berantem, suaminya pergi bawa ransel, besok balik lagi. Lalu dia (istrinya) lari ke depan minta tolong, dia keluar rumah minta tolong bawain 'anak saya disiram pakai air keras', anaknya dibawa ke rumah sakit," sambungnya.
Saat itu, SS dalam kondisi basah kuyup oleh air keras sebelum diguyur air bersih oleh tetangga sekitar. SS kemudian dibawa ke rumah sakit oleh Mulyanah.
Mulyanah mengatakan suami-istri itu baru menempati rumah kontrakan itu tiga bulan lamanya. Dia mengaku sering mendengar SS dan R cekcok.
"Iya emang sering, pokoknya dia kan suka pergi, suami istrinya, kalau pulang selalu berantem terus, pokoknya kalau dia posisinya ada di rumah pasti dia berantem," ungkapnya.
Selanjutnya, kesaksian tetangga bernama Yayah:
Simak juga Video: Momen WN Timteng yang Siram Istri Siri Air Keras Diciduk di Soetta
Sementara itu, saksi sekaligus tetangga korban, Yayah (50), mengaku sempat melihat pelaku R saat kabur usai menyiram air keras ke istri dan anaknya. Dia menyebut pelaku terlihat buru-buru saat itu.
"Suaminya pergi itu kita ngeliat, kirain kita mau ke mana buru-buru, nggak tahunya nggak lama istrinya manggil-manggil (minta tolong), akhirnya warga di sini kejar, tapi nggak kekejar, katanya ada yang ngelihat naik ojol, nggak tahu ke mana, hilang jejak," ujar Yayah.
Saking terburu-buru, Yayah mengatakan R sempat menabrak orang dua kali saat melarikan diri. Dia menyebut pelaku juga sambil menggunakan ponsel kala itu.
"Nabrak orang dua kali, kita bilang, 'Pak, terburu-buru banget jalannya', dijawab, 'Oh iya, maaf ya, maaf', biasanya misi-misi, sambil bungkuk gitu. Nabrak dua kali, sambil pegang HP, mungkin pesen Grab, mungkin dia sudah pesen Grab dulu, kabur, jalan cepet, katanya orang ngeliat," katanya.
![]() |
Yayah mengatakan SS dan R merupakan pribadi yang tertutup. Dia merasa heran soal kejadian ini lantaran keduanya terlihat akur di depan tetangga.
"Soalnya dia kalau suami-istri itu keluar gandengan tangan, makanya kok bisa kayak gini, sampai sadis banget, yang kita kasihan itu anaknya juga masih 1,5 tahun," ungkap Yayah.