BNPB Ingin Semua Tower Wisma Atlet Ditutup demi Efisiensi: Bebani Anggaran

BNPB Ingin Semua Tower Wisma Atlet Ditutup demi Efisiensi: Bebani Anggaran

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 27 Des 2022 12:19 WIB
Kepala BNPB Suharyanto mengikuti apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 di Kawasan Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Kepala BNPB Suharyanto (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran bakal berhenti operasional menangani pasien COVID-19 secara bertahap. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan RSDC Wisma Atlet akan ditutup secara keseluruhan demi efisiensi.

Suharyanto menyampaikan, Wisma Atlet awalnya membuka tujuh tower untuk perawatan COVID-19. Namun, dalam 3 bulan terakhir, tower-tower tersebut sudah lama kosong. Saat ini hanya satu tower yang masih dibuka dan melayani pasien.

"Bahkan per kemarin hanya tinggal empat orang di Tower 6. Maunya BNPB itu segera ditutup semua. Karena kan itu membebani anggaran, untuk efisiensi," kata Suharyanto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, pihaknya perlu mencermati perkembangan kasus COVID-19 di negara lainnya. Seperti misalnya lonjakan kasus COVID-19 kembali menghantam negara China hingga Jepang. Hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk menyisakan satu tower untuk perawatan pasien COVID-19 hingga Maret 2023.

"Sementara dihentikan untuk efisiensi. Tetapi satu tower, yaitu Tower 6 yang masih ada pasiennya empat itu ini tetap kita hidupkan di bawah Kapuspen TNI nanti yang mengoperasionalkannya. Kita lihat. Sampai tiga bulan ke depan, Januari-Februari-Maret, mudah-mudahan kondisi terkendali terus tidak ada lonjakan. Nanti akan disampaikan untuk tindakan selanjutnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, penutupan Wisma Atlet dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi transisi pandemi menuju endemi. Meski begitu, mengenai status endemi COVID-19 tak bisa diputuskan oleh pemerintah Indonesia, melainkan dari WHO.

"Itu juga sebagai salah satu antisipasi atau langkah yang kita lakukan apabila disampaikan apabila transisi dilakukan dari pandemi menjadi endemi. Tetapi endemi itu bukan hanya Indonesia yang bisa menyampaikan. Karena itu global, jadi harus dari WHO," kata Suharyanto.

Sebelum Wisma Atlet, pemerintah telah menutup terlebih dahulu Rumah Sakit Galang di Kepulauan Riau. Kini lokasi itu dikelola oleh Kementerian Pertahanan.

"Kemudian faskes yang lain seperti Rumah Sakit Galang kita ingat di Kepulauan Riau dulu itu untuk merawat pasien COVID-19, itu pun sudah dihentikan oleh BNPB dan dikembalikan ke Kemenhan. Nah, sekarang Kemenhan yang mengelola Pulau Galang, tentu saja ke depan akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan penanganan COVID-19 atau nanti dibuat apa nanti kita lihat ke depannya seperti apa," imbuhnya.

Simak Video 'RSDC Wisma Atlet Kemayoran Bakal Ditutup Bertahap':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads