Respons Kamaruddin Dipolisikan soal 'Polisi Abdi Mafia': Saya Tak Takut!

Respons Kamaruddin Dipolisikan soal 'Polisi Abdi Mafia': Saya Tak Takut!

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 23 Des 2022 15:02 WIB
PN Jaksel menggelar sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Bharada Eliezer, Selasa (25/10/2022). Keluarga mendiang Yosua dan pengacara dihadirkan sebagai saksi.
Kamaruddin Simanjuntak (Fajar Briantomo/detikcom)
Jakarta -

Pengacara Kamaruddin Simanjuntak merespons pelaporan terhadap dirinya dan Uya Kuya buntut konten 'Polisi Pengabdi Mafia'. Kamaruddin mengaku dirinya tak masalah dilaporkan ke polisi.

"Nggak masalah saya dilaporkan siang-malam, nggak pernah takut. Saya anak cucu pendiri negara ini. Saya mantan pengacara putra-putri Sukarno, khususnya Ibu Rahmawati," kata Kamaruddin saat dihubungi, Jumat (23/12/2022).

Kamaruddin menyebut apa yang disampaikan di konten yang diunggah di akun Uya Kuya tersebut merupakan sebuah kebenaran. Dia pun meminta pelapor membuktikan unsur hoax yang dilaporkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada hoax, apanya yang hoax? Biar pelapor membuktikan itu hoax. Kalau yang saya ucapkan kan kebenaran. Bagaimana bisa dengan gaji Rp 3,5 juta punya uang puluhan miliar, ratusan miliar, sampai triliunan," ujarnya.

Kamarudin menuding pelapor merupakan antek-antek Ferdy Sambo yang tidak terima dengan dirinya yang menyingkap tabir dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua N Hutabarat. Bahkan, lanjut dia, pelaporan serupa sudah terjadi sejak Juli.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah tahu (dilaporkan). Sejak bulan Juli mereka itu kan kelompok-kelompok Ferdy Sambo ini kan tidak terima dengan sikap dan tindakan saya yang tegas membongkar kejahatan mereka itu," ujarnya.

"Jadi dulu sebelum mereka ditangkap, di bulan Juli Jenderal Jenderal itu sudah konsultasi dengan ahli hukum pidana untuk menangkap saya. Tetapi karena saya gas terus mereka keburu dibungkus ditangkap dijadikan tersangka," imbuhnya.

Kamaruddin menegaskan apa yang disampaikan dirinya merupakan bentuk kepedulian terhadap negara dan aparat penegak hukum.

"Sikap saya tidak akan pernah mundur satu jengkal pun. Saya bersedia, apa yang saya ucapkan itu bentuk kritik saya untuk memperbaiki negara ini memperbaiki pemerintah, aparatur penegak hukum khususnya kepolisian," kata dia.

"Jadi saya ingin memperbaiki secara total bagaimana negara ini bagus tetapi kan mafia tidak suka negara bagus. Dia selalu menggunakan pecundang untuk menggerogoti negara ini. Mafia mengambil 99%, sedangkan ayam sayur hanya dapat 1%. Negara sama rakyat yang susah," pungkasnya.

Simak juga video 'Jokowi soal Rumitnya Masalah Tanah: Bisa Berantem Saling Bunuh':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Alasan Pelapor Polisikan Kamaruddin dan Uya Kuya


Gerakan Rakyat Anti Hoaks (Gerah) melaporkan pengacara Kamaruddin Simanjuntak dan artis Uya Kuya ke Polres Metro Jakarta Selatan. Gerah menganggap keduanya membuat pernyataan yang menyesatkan dalam konten video 'Polisi Pengabdi Mafia'.

"Perkataan itu menurut saya kan tidak benar dan sangat menyesatkan. Karena videonya ditonton sampai ribuan orang," kata koordinator Gerah, Julian, saat dihubungi detikcom pada Jumat (23/12/2022).

Julian menyebutkan Kamaruddin Simanjuntak dan Uya Kuya melakukan fitnah pada institusi negara, dalam hal ini Kepolisian.

"Jadinya jatuhnya itu fitnah terhadap institusi negara," aku dia.

Secara spesifik, dia tak terima dengan pernyataan Kamaruddin yang menyebut polisi mengabdi pada mafia.

"Itu yang dari kontennya yang di YouTube Uya Kuya TV. Yang perkataan Kamaruddin Simanjuntak terkait 'polisi rata-rata kerja sebagai abdi negara satu minggu, 3 minggu lagi lagi mengabdi sama mafia'," terangnya.

Redaksi telah menghubungi Uya Kuya untuk meminta tanggapan terkait laporan tersebut. Namun, hingga berita ini dimuat, Uya Kuya belum merespons.

Halaman 3 dari 2
(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads