Eks Penyelidik Tak Terima Pimpinan KPK Bilang Koruptor Kena OTT Apes Saja!

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Kamis, 15 Des 2022 16:16 WIB
Gedung KPK (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Alexander Marwata belakangan sempat membuat pernyataan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK bukanlah hal luar biasa, melainkan apes saja. Menanggapi hal ini, Rieswin, mantan penyelidik KPK, buka suara.

Dia menyampaikan hal itu dalam sebuah utas panjang yang diunggah di akun Twitternya. Kepada detikcom, Rieswin mengizinkan untuk mengutip cuitannya tersebut.

Namun, dia menjelaskan tujuannya membuat utasan itu sehingga bisa dibaca oleh masyarakat. Dia menyebut OTT sejatinya bukanlah pekerjaan yang sederhana, melainkan kegiatan kompleks dan butuh kerja keras.

"Tujuan aku share ini adalah untuk bantu jelaskan ke publik kalau OTT itu bukan pekerjaan sederhana. OTT adalah pekerjaan sangat kompleks dan membutuhkan kerja keras dan dedikasi dari teman-teman Penyelidik KPK," kata Rieswin kepada detikcom, Kamis (15/12/2022).

Dia menyayangkan adanya pihak-pihak seperti Alex ataupun pihak lain yang mendiskreditkan kerja keras penyelidik KPK ketika melakukan kegiatan OTT. Dia meminta kerja keras para penyelidik KPK tersebut dihargai.

"Tidak seperti yang dikatakan Alex dan pihak-pihak lainnya yang terus mendiskreditkan kerja keras penyelidik KPK dalam melakukan OTT. Tolong hargailah kerja keras rekan-rekan penyelidik KPK," ucap dia.

Terakhir, dia menyebut bahwa hal yang disampaikannya soal OTT dalam utas itu bukanlah taktik rahasia atau hal teknis terkait OTT, melainkan strategi umum. Sebab, Rieswan juga menjaga keamanan dari teman-temannya yang masih menjadi penyelidik di KPK.

"Yang kusampaikan ini juga bukan rahasia atau apa sih, ini udah strategi umum. Taktik-taktik rahasia dan teknis tentu tidak kushare karena itu akan mempengaruhi keberhasilan dan keamanan dari teman-temanku Penyelidik KPK," tutup Rieswin.

Berikut cuitan Rieswin yang ada di akun Twitter @niwseir. Rieswin telah mengizinkan detikcom untuk mengutipnya. Utas itu sendiri dibuat pada Rabu (14/12).

Tertangkap korupsi itu cumas Apes? Yang ngomong gini Wakil Ketua KPK? *SMH* sebagai ex penyelidik KPK, aku akan menjelaskan kenapa orang tua satu ini (Alexander Marwata) salah besar. (A Thread on why this geezer is so wrong).

Jadi Gaes, operasi tertangkap tangan (bahasa gaul dari penangkapan tangan) ini adalah salah satu strategi penyelidikan KPK. Kenapa pakai startegi ini? Karena kalau orang tertangkap tangan (baca: tertangkap basah) itu buktinya langsung ketemu, jadi nggak bisa berkelit lagi.

Alex bilang yang tertangkap cuma apes, karena banyak yang melakukan tapi lebih rapi menyembunyikannya. Para penjahat pasti harus menyembunyikan kejahatannya. Tapi there is no perfect crime dan pekerjaan KPK lah untuk membongkar kejahatan-kejahatan itu. Apanya yang apes?

Nah, karena gue ex Penyelidik KPK, gue tau nih cara kerjanya OTT itu. Karena melakukan penangkapan tangan adalah salah satu tugas Penyelidik KPK.
OTT itu makan banyak tenaga dan sumberdaya, enak aja dibilang apes alias kalau ketangkap itu hoki doang. Banyak banget kerjaannya.

Untuk pelaksanaan strategi penyelidikan OTT ini, banyak persiapan yang harus dilakukan. Yang jelas, OTT itu tidak seperti Polantas yang nungguin di perempatan/di balik semak-semak kemudian menangkap pelanggar lalu lintas, tidak sesederhana itu, Alex.

Apa saja yang dikerjakan demi melakukan OTT itu? Pertama nih ya, mengolah informasi dari masyarakat dulu. Informasi ini banyak banget dan sumbernya bisa dari mana pun seperti warga, wakil kepala daerah, saingan politik, istri muda, simpanan, istri dua, dan lain-lain.

Simak halaman selanjutnya




(dwia/dhn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork