Posisi Pintu Rahasia
Jaksa kembali bertanya apakah pintu itu terlihat jika dari lantai empat. Eliezer pun membenarkan itu.
"Itu ada tempat setrikaan kalau nggak salah," kata Eliezer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kamu tahu ya, terus kenapa kamu mengantar senjata lewat pintu rahasia itu?" cecar jaksa.
"Tadi saya jelaskan bahwa saya antara mau makan atau antar senjata," jelas Eliezer.
Lemari Senjata Sambo
Eliezer juga mengaku pernah melihat isi lemari senjata milik Ferdy Sambo. Eliezer mengaku tahu letak lemari senjata karena dituntun istri Sambo, Putri Candrawathi.
Awalnya, Elizer menceritakan momen dia tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jakarta Selatan, dari Magelang, Jawa Tengah. Eliezer mengaku tiba di Saguling pukul 15.00 WIB.
Saat tiba di Saguling, Eliezer mengaku diperintahkan Putri untuk meletakkan senjata ke lantai tiga rumah itu.
"Sebelum ibu turun, ibu sempat bilang ke saya 'Dek, nanti senjata naikkan ke lantai tiga ya'," kata Eliezer.
Senjata yang diminta Putri untuk disimpan adalah senjata steyr yang berada di mobil yang ditumpangi Putri. Eliezer menyebut dirinya naik ke lantai tiga rumah itu setelah menjalani tes PCR.
Eliezer mengaku naik ke lantai tiga bersama Kuat Ma'ruf. Dia mengaku meletakkan senjata di lemari senjata milik Sambo atas izin Putri.
"Naiklah kami ke lantai tiga, sampai lantai tiga karena barang-barang kan bisa ditaruh depan lift, kalau senjata api kan tidak. Jadi saya temui ibu untuk senjata. Diajak lah saya 'Oh ya, sini Dek'. Diajak saya masuk, Om Kuat juga ikut masuk, Om Kuat berhenti di meja rias, sebelum lorong ada meja rias, di situ baru saya lihat ibu masuk ke dalam ke kamar. Ibu tuntun terus sampai di lemari senjata Yang Mulia, ibu yang bukain pintu lemarinya," kata Eliezer.
Dia mengaku kaget dengan banyaknya senjata di lemari itu. Dia langsung menggantungkan senjata tersebut sesuai dengan perintah Putri.
"Saya kaget juga ternyata banyak semua senjata, saya gantung senjata steyr, baru saya 'izin, Bu'. Saya keluar sama Om Kuat," ucap Eliezer.
(rdp/rdp)