.webp)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap adanya penyimpangan atau perilaku koruptif yang terjadi di Kementerian. Hanya, hal itu dianggap sebagai pelanggaran administratif.
"Ada penyimpangan, tetapi lebih banyak penyimpangan dikategorikan pelanggaran administratif," kata Alex dikutip dari akun resmi YouTube Kementerian Keuangan, Selesa (13/12/2022).
Alex juga menyebut kegiatan pengawasan di inspektorat yang tak sesuai harapan. Dia menyebut inspektorat itu tak banyak mengungkap perkara-perkara korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kegiatan pengawasan di inspektorat, tiap Kementerian-Lembaga itu juga tidak banyak mengungkap perkara-perkara korupsi," jelas dia.
Alex lantas mengungkap indeks persepsi korupsi Indonesia dalam 5 tahun belakangan hanya berkutat di angka 37-38. Dia menyebut angka itu belum menggembirakan bagi pemberantasan korupsi.
"Kalau kita jadikan tolok ukur pemberantasan korupsi, artinya apa? Memang belum menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan," ujar Alex.
Selain itu, dia mengungkap risiko tertangkapnya koruptor yang masih terbilang rendah. Dia menuding hal itulah yang membuat para koruptor masih nyaman melakukan tindakan korupsi.
"Risiko tertangkap koruptor itu rendah. Ini yang menyebabkan, para penyelenggara negara, pejabat itu masih juga merasa nyaman untuk melakukan tindakan koruptif seperti itu," ujar Alex.
(mha/eva)
