Cerita Wakil Ketua KPK Rambutnya Jadi Putih gegara Pikirkan Berantas Korupsi

Cerita Wakil Ketua KPK Rambutnya Jadi Putih gegara Pikirkan Berantas Korupsi

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Selasa, 13 Des 2022 21:19 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Screenshot Video YouTube)
Jakarta -

Presiden Jokowi sempat menyampaikan calon pemimpin dengan rambut putih adalah sosok yang benar-benar memikirkan rakyat, berbeda dengan tokoh dengan wajah mengkilap dan tanpa kerutan. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata lantas cerita soal rambutnya yang memutih.

Hal itu disampaikannya dalam Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Mulanya Alex mengajak para hadirin merefleksikan perjalanannya dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Saya tuh selalu berpikir begini, saya tuh kan sudah 11 tahun paling tidak, berkecimpung dalam pemberantasan korupsi. 4 tahun jadi hakim, 7 tahun terakhir di KPK."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kadang-kadang apa, merefleksikan perjalanan hidup saya, apa yang sudah saya lakukan selama 10 tahun lebih ini dalam pemberantasan korupsi. Mungkin, bapak ibu juga berpikir seperti itu," tutur Alex seperti dalam tayangan langsung YouTube Resmi Kemenkeu RI, Selasa (13/12/2022).

"Apakah selama 9 tahun atau 10 tahun lebih itu sudah ada dampak positif atau pengaruh yang signifikan terkait pemberantasan korupsi. Saya sering merenung seperti itu," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Kemudian dia menyinggung pernyataan Jokowi soal pemimpin yang memiliki rambut putih. Dia lantas menceritakan perubahan rambutnya jadi putih.

"Dan, ya kalau Pak Presiden mengatakan katanya, 'Pimpinan yang memikirkan rakyat itu rambutnya putih' ya, dan dahinya berkerut," ujar jelas Alex.

"Ya, saya rambut saya tuh jadi begini tuh ya," seloroh Alex memegang rambutnya yang memutih.

Dia mengaku perubahan itu sangat cepat terjadi semenjak dia pertama kali dilantik menjadi Wakil Ketua KPK hingga saat ini.

"Cepat sekali perubahannya. Kalau Bapak-Ibu, bisa bandingkan ketika pertama saya dilantik dengan sekarang itu, waduh, perubahannya sangat-sangat kelihatan," tutup dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan pesan kepada ribuan relawan untuk memilih pemimpin pada 2024. Menurut Jokowi, seorang pemimpin terlihat dari bagaimana penampilan dan raut wajahnya.

"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya," kata Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Menurut Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari wajah dan penampilannya. Bukan hanya soal wajah, Jokowi juga menyinggung 'rambut putih', yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Itu kelihatan dari penampilannya, itu kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," kata Jokowi disambut riuh para relawan.

Jokowi meminta relawan berhati-hati memilih pemimpin yang berwajah 'cling'.

"Saya ulang. Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya, kalau putih semua, 'wah mikir rakyat ini'," bebernya.

Lanjut Jokowi, dalam mengelola sebuah negara besar seperti Indonesia, diperlukan pemimpin yang menyadari keberagaman bangsa Indonesia.

"Karena kita ini macam-macam, beragam, berbeda semuanya. Suku, kita memiliki 714 suku yang berbeda-beda. Bahasa daerah kita memiliki lebih dari 1.300 yang berbeda-beda. Agama juga kita berbeda-beda. Oleh karena itu, pemimpin itu harus menyadari keberagaman Indonesia," paparnya.

Jokowi juga berpesan kepada relawan untuk memilih pemimpin yang mengerti apa yang diinginkan rakyatnya. Ia mengimbau berhati-hati dalam memilih pemimpin.

(mha/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads