Kepala Pusat Pendidikan Lalu Lintas (Kapusdiklantas) Polri Kombes Djoni Hendra mengatakan polisi lalu lintas (polantas) harus memahami semua persoalan yang dihadapi polisi. Djoni menuturkan, polantas, saat pendidikan pembentukan (diktuk), juga mempelajari seluruh bidang di kepolisian.
"Polisi (lalu lintas) itu tidak boleh hanya mengerti di bidang lalu lintas. Digarisbawahi, dia harus mengerti semua persoalan polisi," kata Djoni kepada detikcom di Pusdik Lantas Polri, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Sabtu (10/12/2022).
Djoni menuturkan diktuk mengajarkan calon-calon polisi pengetahuan tentang intelijen, sabhara, dan lain-lain. Djoni juga menuturkan sedari bertatus calon polisi, para polantas telah diajarkan cara berperilaku dan etika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ketika dia dididik pada saat pembentukan, itu diberikan pelajaran seluruhnya tentang kepolisian. Apakah itu intelijen, apakah itu Sabhara, lalu lintas, reserse, dan lain sebagainya. Termasuk masalah behavior. Masalah perilaku, attitude, dan lain sebagainya," ucap Djoni.
Sebelumnya, Djoni menegaskan hal terpenting dalam pendidikan kepolisian saat ini adalah merubah acara berpikir. Djoni menuturkan polisi lalu lintas (polantas) tak boleh lagi terkesan menakutkan atau dicap mempersulit pengendara.
"Yang terpenting saat ini yang di era saat ini, bagaimana kita mengubah cara berpikir peserta didik itu kekinian. Jadi, tidak bekerja asal-asalan, mempersulit masyarakat, mempersulit pengguna jalan, dan lain sebagainya," tegas Djoni.
Djoni mengaku, sejak setahun lalu, Pusdik Lantas sudah melakukan penyesuaian kurikulum dengan konsep prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan (Presisi), sesuai dengan semangat perubahan kultur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Tidak hanya text book, tetapi kita (tunjukkan) fakta di lapangan. Bahkan terjun langsung ke lapangan, melihat kondisi yang ada di lapangan itu bagaimana. Langsung melihat sesuai dengan bidangnya masing-masing," ungkap Djoni.
Djoni menuturkan dia dan pejabat Pusdik Lantas lain rutin masuk ke kelas-kelas peserta didik. Kepada peserta didik, lanjut Djoni, ia menekankan harapan soal perubahan cara berpikir polisi lalu lintas ke arah yang lebih positif.
"Saya bukan lagi menginstruksikan, saya perintahkan agar kalian menjadi agent of change. Sebagai agen perubahan di wilayah kepada teman-teman yang tidak masuk di sini (Pusdik Lantas)," ungkap Djoni.
"Apa perannya? Yaitu bagaimana untuk mengubah, berperilaku, mengubah ini supaya harapan Bapak Kapolri itu tidak terjadi, tidak mengulangi hal-hal yang saat ini sedang viral di mana-mana," pungkas Djoni.
![]() |