Soal Sesar Cugenang yang Baru Terdeteksi dan Jadi Pemicu Gempa Cianjur

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Sabtu, 10 Des 2022 19:30 WIB
Retakan tanah akibat Sesar Cugenang (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Jakarta -

Sesar Cugenang disebut menjadi penyebab gempa di Cianjur, Jawa Barat, 21 November 2022. Hal tersebut disampaikan oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Lalu, apa yang dimaksud dengan Sesar Cugenang? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Sesar Cugenang: Patahan yang Baru Teridentifikasi

Dilansir situs BMKG, penyebab gempa bumi Cianjur adalah munculnya patahan baru yang dinamakan Sesar Cugenang. Sesar itu baru teridentifikasi setelah gempa bumi di Cianjur.

"Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, seperti dikutip detikcom, Sabtu (10/12/2022).

Sesar Cugenang disebut menjadi penyebab gempa di Cianjur, Jawa Barat, 21 November 2022. Patahan itu baru teridentifikasi usai gempa Cianjur. (Foto: Situs BMKG)

Lokasi Lintasan Sesar Cugenang

Sesar Cugenang disebut melintasi sembilan desa di dua kecamatan. Lintasan sesar tersebut mengarah ke barat laut tenggara.

Sesar Cugenang memiliki panjang kurang lebih sembilan kilometer. Berikut adalah nama sembilan desa yang dilalui oleh Sesar Cugenang.

  • Kecamatan Cugenang
    - Desa Ciherang
    - Desa Ciputri
    - Desa Cibeureum
    - Desa Nyalindung
    - Desa Mangunkerta
    - Desa Sarampad
    - Desa Cibulakan
    - Desa Benjot
  • Kecamatan Cianjur
    - Desa Nagrak

Sesar Cugenang: Patahan Aktif

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan patahan baru ini termasuk sesar aktif. Penemuan patahan baru ini sangat berguna dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terdampak gempa Cianjur. Disarankan untuk tidak membangun rumah warga atau fasilitas umum di jalur gempa tersebut.

"Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif, maka rentan kembali mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan. Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil," kata Dwikorita.

"Poin utamanya, area lintasan Sesar Cugenang terlarang untuk bangunan tempat tinggal maupun bangunan permanen lainnya," jelasnya.

Pemanfaatan Sesar Cugenang

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merekomendasikan lokasi lintasan Sesar Cugenang tidak dijadikan sebagai pemukiman. Kawasan tersebut bisa dijadikan sebagai lahan terbuka.

"Lahan tersebut tetap bisa dimanfaatkan untuk kawasan nonstruktural. Bisa untuk lahan pesawahan, dihijaukan, serapan, konservasi, atau bahkan wisata tanpa adanya hotel. Konsepnya ruang terbuka tanpa ada bangunan sehingga jika terjadi gempa agar tidak ada runtuhan bangunan dan korban jiwa," ungkap Dwikorita, dikutip dari detikJabar, Sabtu (10/12/2022).




(kny/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork