AS Kritik KUHP Baru, Menparekraf Pastikan Tak Akan Mengancam Investasi

ADVERTISEMENT

AS Kritik KUHP Baru, Menparekraf Pastikan Tak Akan Mengancam Investasi

Karin Nur Secha - detikNews
Sabtu, 10 Des 2022 13:42 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menceritakan hobinya buat konten di YouTube. Tapi katanya, subscribernya belum naik-naik nih, detikers.
Foto: Aisyah/detikcom
Jakarta -

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim, menilai pengesahan KUHP bisa berdampak negatif terhadap iklim investasi Indonesia. Menparekraf Sandiaga Uno memastikan KUHP tidak akan mengancam investasi Amerika Serikat di Indonesia.

"Jadi tentunya harus kita yakinkan mereka bahwa pasal-pasal ini tidak akan mengancam investasi-investasi mereka. Dan kan kalau investor itu melihatnya antara satu, bagaimana ketidakpastian itu bisa kita tekan, sehingga potensi keuntungan mereka dalam berinvestasi sekaligus menambah geliat ekonomi dan membuka lapangan kerja itu bisa direalisasikan. Nah, ini yang menjadi tugas kita," ujar Sandiaga di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/12/2022).

Sandiaga mengaku pada Selasa (6/12) telah mendatangi acara AmCham yang berisi para kumpulan investor Amerika-Indonesia. Dia menyebut kekhawatiran dari para investor tersebut sangat nyata.

Sandiaga meyakini bisa mendapat Rp 6-8 miliar dan menciptakan 2 juta lapangan pekerjaan dari sektor parekraf. Namun dia butuh dukungan dari sejumlah investor.

"Karena sebelum investor menanamkan modal, pasti perlu pendapat hukum. Nah, pendapat hukum ini harus memberi keyakinan kepada mereka bahwa investasi di Indonesia itu aman dan pasal-pasal ini akan ada langkah-langkah mitigasi dan antisipasi," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Dubes AS untuk RI, Sung Y Kim, mengatakan KUHP baru itu berdampak negatif terhadap iklim investasi, pariwisata, dan bisnis perjalanan di Indonesia. Dia juga meminta Indonesia menghormati kaum LGBTQ+.

"Saat ini kami mencermati pembahasan Indonesia atas hukum pidananya. Kami tetap prihatin bahwa pasal-pasal moralitas yang mencoba mengatur apa yang terjadi dalam rumah tangga antara orang dewasa yang saling menyetujui dapat berdampak negatif terhadap iklim investasi Indonesia," katanya dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (6/12).

(ain/ygs)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT