Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat 1.428 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari 2022. Dari seribuan orang yang terjangkit DBD, delapan orang di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah itu betul (1.428 kasus DBD), itu data kumulatif dari Januari sampai November," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).
Erna menyebut lebih dari seratus orang di Kota Bogor terjangkit DBD setiap bulan. Erna mengatakan pasien DBD didominasi usia 5-14 tahun.
"Rata-rata usia yang terjangkit demam berdarah di wilayah Kota Bogor yaitu rentang usia 5-14 tahun," ungkap Erna.
Sebaran kasus DBD terbanyak terjadi di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, dengan 92 kasus; diikuti Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, dengan 60 kasus DBD; dan di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, dengan 50 kasus DBD.
"Salah satu penyebab penyebaran kasus DBD masih tinggi di wilayah Kota Bogor adalah masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk melakukan upaya preventif penularan penyakit DBD di wilayah Kota Bogor," sebut Erna.
Sebagai upaya menurunkan angka sebaran DBD, Dinkes Kota Bogor mengajak masyarakat berperan serta dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti.
"Dinas Kesehatan juga melakukan kegiatan pengasapan atau fogging menggunakan insektisida, hanya mampu membunuh nyamuk dewasa untuk wilayah yang tercatat terjangkit demam berdarah," kata Erna.
"Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di musim hujan," tambahnya.