PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menunggu restu Pemprov DKI untuk merevitalisasi kawasan Blok M termasuk Terminal Blok M agar menjadi lebih modern. Saat ini urusan pengembangan itu masih dalam tahap rencana pengajuan atau inisiator.
"Kita sedang melakukan koordinasi dengan Pemprov, karena aturan dari Pemprov itu kan belum tau mau meng-appoint-nya. Kita sebagai pengelola kawasan minimal siapa yang melakukan, akan koordinasi sama kami sebagai pengelola kawasan," kata Direktur PT MRT Tuhiyat kepada wartawan di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2022).
Tuhiyat mengatakan detail konsep revitalisasi itu belum dibuat. Namun, dia menyebut revitalisasi itu akan mengusung konsep sederhana yang terhubung dengan ruang terbuka maupun bangunan di sekitar terminal.
"Tapi pendetailan atas bagaimana stasiun itu direvitalisasi dibentuk sesuai dengan kondisi simplest dan interconnecting yang sempurna belum didetailkan," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya telah memiliki konsep desain besar terkait revitalisasi Terminal Blok M. Konsep interkonektivitas itu akan memudahkan masyarakat menuju tempat yang berlokasi di sekeliling terminal.
"Tentunya jika MRT diberikan kepercayaan, MRT sudah punya konsep desain besarnya, bagaimana meng-connect-kan antar tempat, jadi di situ ada beberapa ruang terbuka hijaunya bagaimana interconnecting antara building di sekitarnya gitu," ucapnya.
"Supaya orang lebih simplest dan mudah untuk ke mana pun jadi diharapkan tidak akan menggunakan kendaraan pribadi, cukup menggunakan kendaraan umum terkoneksi dengan moda transportasi, dengan tempat ruang terbuka hijau, lebih murah," lanjutnya.
Sebagai informasi, rencana revitalisasi Terminal Blok M merupakan bagian dari proyek pengembangan kawasan transit berorientasi Transit Oriented Development (TOD) MRT Jakarta, yang meliputi penyediaan ruang publik, hunian terjangkau, hingga integrasi antarmoda.
(azh/azh)
