Anggota DPRD DKI Jakarta menyoroti aksi pemukulan yang diduga dilakukan atlet panjat tebing terhadap pelatihnya yang terekam melalui video viral. Sekretaris Komisi E DPRD DKI Johnny Simanjuntak lantas mendorong agar proses hukum terus bergulir.
"Saya pikir perlu, ya (proses hukum). Ini kan soal proses pembelajaran bagi yang lain juga sampai melakukan kekerasan seperti itu. Bahasa olahragawan adalah sportivitas. Kemudian mengandalkan prestasi, ada suatu hal (pemukulan) nggak boleh sampai seperti itu," kata Johnny kepada wartawan, Senin (5/12/2022).
Sekretaris Komisi yang membidangi kesra itu juga mendesak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) beserta induk organisasi menjatuhkan sanksi bagi pelaku kekerasan. Di samping itu, proses hukum di kepolisian terus berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak berkompeten harus turun tangan. Setelah ini KONI ataupun induk olahraganya perlu menindak itu. Sampai digebukin begitu. Supaya kita memberikan pembelajaran dan efek jera terhadap atlet dan olahragawan lain," tegasnya.
Johny juga memandang sanksi tegas perlu dijatuhkan supaya tindak kekerasan tak menjadi kultur di dunia olahraga. Menurutnya, seorang atlet ataupun olahragawan mesti mencerminkan semangat sportivitas.
"Karena, misalkan sikap begini (dibiarkan), bahaya. Bisa menjadi subkultur di kalangan olahragawan. Akhirnya protes, segala macam, dilakukan dengan kekerasan. Justru olahragawan itu harus jadi teladan dengan semangat sportivitas," ucapnya.
Selain sanksi dari KONI dan federasi, Johnny mendorong pemberian sanksi pidana apabila atlet itu terbukti melakukan tindak kekerasan. Prinsipnya, tindak kekerasan tak boleh ditolerir.
"Dua hal itu. Dia dikeluarkan sebagai tim, dikeluarkan dari pelatihan tapi aspek pidananya diteruskan bahwa nanti akan ada cara penanganan (lain), kita serahkan ke pihak berwenang. Tetapi untuk efek jera itu penting. Karena bagaimanapun kita harus berikan yang namanya kekerasan itu jangan ditolerir, sehebat apapun atlet itu," imbuhnya.
Lihat juga video 'Rapat Parlemen Senegal Ricuh, Anggota Adu Jotos hingga Lempar Kursi':
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Sebagaimana diketahui, Peristiwa pemukulan itu terjadi di kawasan JGC, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (26/11). Dalam video yang beredar, tampak pelatih berinisial AH dihajar berkali-kali oleh pelaku.
Disebutkan, pelaku pemukulan tak lain merupakan atlet didikan AH. Dinarasikan penganiayaan dilakukan lebih dari satu orang.
Diduga pemukulan itu dipicu dua anak didik AH yang tidak terima ketika ditegur korban karena jarang mengikuti latihan dan postingan di medsos.
Pada saat sesi latihan Senin (26/11) dimulai, seorang anak didik AH yang sebelumnya ditegur tiba-tiba menyampaikan sikap tak terima dengan teguran tersebut.
Perselisihan pun terjadi hingga akhirnya terjadi pemukulan seperti yang terekam dalam video viral. Akibatnya, AH mengalami luka pembengkakan di bagian hidung, pipi, dan telinga kiri.
Atas kejadian itu, pelatih panjat tebing sudah melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cakung dan laporan diterima dengan nomor LP/B/1231/XI/2022/SPKT/SEK.CK/RJT/PMJ.