Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Yonathan Baskoro berharap perempuan menangis di rumah Ferdy Sambo yang diungkap terdakwa Richard Eliezer bisa dihadirkan ke persidangan. Sehingga bisa dilihat secara utuh ada tidaknya keterkaitan wanita tersebut dengan kasus pembunuhan terhadap Yosua.
"Itu harus ditelusuri betul-betul. Menurut saya kalau dihadirkan itu lebih baik ya karena kita bisa melihat secara utuh peristiwa ini apakah ada kaitannya atau tidak kan harus digali lebih dalam lagi," kata Yonathan saat dihubungi, Minggu (4/12/2022).
Yonathan juga berharap orang-orang yang disebutkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para terdakwa dihadirkan sebagai saksi. Menurutnya penelusuran terhadap orang-orang tersebut dalam kasus ini penting.
"Kami pun mendorong semua yang ada di BAP yang disebutkan oleh para terdakwa mereka seharusnya dipanggil sebagai saksi supaya membuat ini terang benderang sebagai suatu peristiwa yang tidak terpisahkan. Maka dari itu tentu kita bisa lihat dan mendalami sebetulnya motifnya apa, apakah ada kaitannya dengan peristiwa penembakan Yosua, ini kan penting untuk ditelusuri," imbuhnya.
Cerita seorang wanita yang disebut tiba-tiba keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo dalam keadaan menangis itu terkuak saat Eliezer bersaksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat pada Rabu (30/11/2022) lalu.
Mulanya, Eliezer mengatakan momen wanita misterius menangis di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, ketika Sambo dan Putri Candrawathi di rumah. Momen wanita misterius di rumah Bangka itu terjadi pada Juni lalu.
Eliezer mengatakan dia sempat piket bersama dengan Yosua. Eliezer adalah ajudan yang berjaga di rumah Saguling tempat Putri Candrawathi dan anak-anaknya tinggal.
Eliezer mengatakan saat itu Putri lebih dulu tiba di rumah Bangka dengan wajah marah. Kemudian, katanya, Ferdy Sambo tiba juga dengan wajah marah. Setelah itu, ada rekan Sambo yang dipanggil Koh Erben datang ke rumah tersebut.
Tidak diketahui, apakah wanita misterius itu datang bersama Koh Erben atau tidak. Sebab, saat Koh Erben datang, Eliezer sedang berada di bagian belakang rumah.
"Tiba-tiba almarhum bilang sama Mateus 'Tidak ada selain kami berdua', maksudnya Yosua dan Mateus yang ada di dalam area rumah kediaman Bangka, semua nunggu di luar," kata Eliezer.
Eliezer menyebut dia berjaga di depan rumah bersama Farhan dan Alfons. Kemudian, katanya, ada Romer, Sadam dan sejumlah asisten rumah tangga (ART) Sambo di bagian belakang rumah Bangka.
Eliezer tak menjelaskan apa yang terjadi di dalam rumah. Namun, katanya, ada wanita yang keluar dari rumah Sambo. Eliezer juga mengaku tidak pernah melihat wanita itu. Dia menyebut wanita itu keluar rumah dalam kondisi menangis.
Simak juga 'Kesaksian Eliezer: Wanita Nangis di Rumah Sambo-Doa Sebelum Tembak Yosua':
(dek/eva)