Kapan Simpulkan Teka-teki Kematian Keluarga Kalideres? Ini Target Polisi

Kapan Simpulkan Teka-teki Kematian Keluarga Kalideres? Ini Target Polisi

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Minggu, 04 Des 2022 09:27 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan (Dok istimewa)
Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan (Dok istimewa)
Jakarta -

Penyebab kematian sekeluarga yang tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat, hingga kini masih menjadi misteri dan terus didalami. Polisi mengaku bakal menyampaikan kesimpulan perkara itu secepatnya. Kapan?

"Kemungkinan hari Senin nanti ya, tanggal 6 Selasa kan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, di Polda Metro Jaya, Minggu (4/12/2022).

Zulpan menyebut momen pengungkapan kasus itu direncanakan untuk disampaikan sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Polda Metro Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokoknya itu kesimpulan Kalideres itu diupayakan sebelum Hut Polda Metro Jaya, acara puncaknya tanggal 6 itu," tambahnya.

Zulpan mengatakan bahwa nantinya seluruh pihak, termasuk ahli hukum, bakal turut menyampaikan keterangan. Termasuk juga perihal temuan para penyidik yang selama ini mendalami kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pak Kapolda nanti pengen para tim ahli hukum mereka juga yang berbicara sesuai dengan keahliannya. Baru nanti penyidik memberikan kesimpulan, nanti saya dampingi belum sekarang gitu ya, hari Senin," tutup Zulpan.

Diketahui, tiga pekan telah berlalu dari proses penyelidikan kasus kematian satu keluarga yang ditemukan tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Polisi kini memastikan kecil kemungkinan terjadinya tindak pidana dalam kasus tersebut.

"Sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar daripada kegiatan dilakukan empat orang ini di dalam rumah," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Jasad keempat korban itu ditemukan pertama kali pada Kamis (10/11). Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan saksi-saksi.

Dari pemeriksaan itu polisi memastikan tidak ada lagi orang lain yang berada di dalam rumah hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11).

"Kami tekankan sekali lagi, dari hasil pemeriksaan olah TKP tidak ditemukan adanya jejak-jejak adanya pihak luar masuk ke dalam TKP baik itu dari jejak-jejak pemeriksaan dari Labfor. Kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam dan tidak ada pihak luar yang masuk," ucap Hengki Haryadi.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Saksi Mata: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres

[Gambas:Video 20detik]




Usut Korelasi Ritual dengan Motif Kematian

Selama tiga pekan penyelidikan, polisi telah memeriksa 28 saksi. Para saksi itu pun menguatkan adanya aktivitas korban Budiyanto Gunawan (68) yang rutin melakukan ritual.

"Kita sudah memeriksa 28 orang saksi kemudian dari pemeriksaan ini kami temukan keidentikan keterangan saksi-saksi ini dengan barang bukti yang kami temukan di TKP," katanya.

"Jadi secara deduktif dan induktif ada keidentikan di mana hasil sementara dari penyelidikan kami khususnya terhadap pemeriksaan orang-orang terdekat korban ini menyatakan salah satu dari anggota keluarga atas nama Budyanto cenderung dominan dan memiliki sikap yang positif terhadap ritual-ritual tertentu," tutur Hengki.

Penyidik, kata Hengki, kini tengah mengusut mendalami hubungan ritual yang dilakukan korban dengan motif kematian keluarga Kalideres tersebut. Ahli dari kalangan sosiolog agama ikut dilibatkan untuk membuat terang perkara.

"Kemudian adanya fakta bahwa kecenderungan ritual tertentu apakah ini menentukan motif, ini akan kami dalami lagi," jelas Hengki.

Lebih lanjut Hengki Haryadi mengatakan pihaknya akan secara resmi menyampaikan hasil akhir penyelidikan kasus kematian keluarga Kalideres pada pekan depan.

"Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir dari pada penyelidikan kami tentang ditemukannya 4 mayat di Kalideres," pungkas Hengki.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads