Amerika Serikat (AS) kembali meluncurkan produk terbaru dari salah satu angkatan militernya. Terkini, Angkatan Udara AS meluncurkan pesawat pengebom dengan teknologi paling mutakhir.
Pesawat pengebom siluman itu dinamakan B-21 Raider. Jet canggih itu diluncurkan pada Jumat (2/12) waktu setempat.
Pesawat itu diproyeksikan mengudara mulai tahun depan. B-21 Raider diyakini memiliki kemampuan lebih canggih dari para pesawat tempur pendahulunya seperti B-1 dan B-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telan Biaya Rp 10 Triliun
Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan pesawat pengebom siluman berteknologi tinggi terbaru, B-21 Raider pada Jumat (2/12) waktu setempat. Pesawat pengebom siluman terbaru ini disebut bisa membawa senjata nuklir dan konvensional, serta dirancang untuk bisa terbang tanpa awak.
Seperti dilansir AFP, Jumat (2/12), B-21 Raider yang merupakan pesawat pengebom terbaru AS dalam beberapa dekade terakhir ini akan secara bertahap menggantikan B-1 dan B-2 yang sudah beroperasi sejak era Perang Dingin.
Pembuatan B-21 dilaporkan menelan biaya hingga nyaris US$ 700 juta (Rp 10,7 triliun) per satu unit pesawat.
"B-21 akan menjadi tulang punggung kekuatan pengebom kita di masa depan. Pesawat itu akan memiliki jangkauan, akses dan muatan untuk menembus lingkungan paling penuh ancaman dan menempatkan target apa pun di seluruh dunia dalam risiko," sebut juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek.
Penerbangan pertama B-21 diperkirakan akan dilakukan tahun depan. Stefanek menyatakan Angkatan Udara AS berencana membeli sedikitnya 100 unit pesawat pengebom siluman B-21 Riader.
Produk Terbaru Selama 30 Tahun Terakhir
Jet pengebom siluman terbaru, B-21 Raider, yang mampu membawa senjata nuklir dan mengudara jarak jauh diungkapkan ke publik untuk pertama kalinya pada Jumat (2/12) waktu setempat. Jet pengebom B-21 ini menjadi pesawat pengebom terbaru pertama yang diungkap Amerika Serikat (AS) dalam 30 tahun terakhir.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Sabtu (3/12/2022), jet pengebom B-21 Raider buatan Northrop Grumman Corp dipamerkan ke publik untuk pertama kalinya pada Jumat (2/12) malam waktu setempat setelah pengembangannya dirahasiakan selama bertahun-tahun oleh AS. B-21 Raider menjadi yang pertama dari armada terbaru jenis pesawat pengebom nuklir siluman dengan kemampuan terbang jarak jauh bagi Angkatan Udara AS.
Wujud B-21 Raider dipamerkan ke publik dalam seremoni dramatis yang dijaga ketat di Pabrik 42 Northrop di Palmdale, California. Seremoni itu diawali dengan mengudaranya tiga pesawat pengebom yang masih aktif, yakni B-52 Stratofortress, B-1 Lancer dan B-2 Spirit.
Kemudian pintu hanggar terbuka perlahan dan B-21 Raider ditarik sebagian keluar dari gedung. Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin lantas memperkenalkan jet pengebom siluman itu kepada publik.
"Ini bukan sekadar pesawat biasa. Ini adalah perwujudan dari tekad Amerika untuk mempertahankan republik yang kita semua cintai," sebut Austin.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya:
Saksikan juga Sosok minggu ini: Merawat Hingga Akhir
Bisa Mengudara Tanpa Awak
Jet pengebom nuklir siluman terbaru, B-21 Raider, yang baru saja dipamerkan ke publik oleh Amerika Serikat (AS) dilaporkan memiliki banyak fitur lebih canggih jika dibandingkan jenis sebelumnya. Diklaim oleh AS bahwa sistem pertahanan udara tercanggih akan kesulitan mendeteksi keberadaan B-21 Raider saat mengudara.
Angkatan Udara AS berencana membeli sedikitnya 100 unit B-21 Raider, dan mulai menggunakannya untuk menggantikan jenis-jenis lama seperti B-1 dan B-2. Saat ini, sedikitnya enam unit B-21 Raider tengah dalam perakitan dengan tahap berbeda-beda dan dijadwalkan memulai penerbangan perdana pertengahan tahun 2023 mendatang.
Pengembangan B-21 dirahasiakan selama bertahun-tahun dan menjadi bagian dari jawaban Pentagon untuk semakin meningkatnya kekhawatiran konflik di masa depan dengan China.
"Kita membutuhkan pesawat pengebom baru untuk abad ke-21 yang memungkinkan kita menghadapi ancaman yang jauh lebih rumit, seperti ancaman yang kita khawatirkan suatu hari nanti kita hadapi dari China, Rusia," sebut Sekretaris Angkatan Udara AS Deborah Lee James saat proyek B-21 Raider diumumkan tahun 2015.
Baca juga: Aliansi NATO Perkuat Sayap Timurnya |
B-21 Raider disebut mampu membawa senjata konvensional mau pun senjata nuklir ke seluruh dunia dengan menggunakan kemampuan jarak jauh dan bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara. Jet pengebom siluman ini juga bisa diterbangkan dengan atau tanpa awak manusia.
"Cara beroperasi secara internal sangat canggih dibandingkan B-2, karena teknologinya telah berkembang sangat pesat dalam hal kemampuan komputasi yang sekarang bisa kita tanamkan dalam software B-21," sebutnya.
Sulit Dideteksi di Radar
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin yang memperkenalkan B-21 Raider ke publik dalam seremoni di Palmdale, California, pada Jumat (2/12) malam, menyebut material canggih yang digunakan sebagai pelapis menjadikan jet pengebom siluman itu lebih sulit dideteksi.
"Bahkan sistem pertahanan udara paling canggih akan kesulitan untuk mendeteksi B-21 di angkasa," klaim Austin dalam pernyataannya.
Kecanggihan lainnya, menurut sejumlah analisis pertahanan, mencakup cara-cara baru untuk mengontrol emisi elektronik, sehingga jet pengebom siluman ini bisa menipu radar musuh dan menyamar sebagai objek lainnya, serta menggunakan teknologi propulsi baru.
"Ini jelas-jelas memiliki kemampuan pengamatan (observability) yang rendah. Anda akan mendengarnya, tapi Anda benar-benar tidak akan melihatnya," klaim Warden dalam penjelasannya.
Saksikan juga Sosok minggu ini: Merawat Hingga Akhir