Penjual Nanas di Gresik Tewas Dikeroyok Pesilat, Ini 5 Faktanya

Penjual Nanas di Gresik Tewas Dikeroyok Pesilat, Ini 5 Faktanya

Tim detikJatim - detikNews
Kamis, 01 Des 2022 16:13 WIB
Pesilat bunuh penjual nanas gresik
Polisi menampilkan pelaku pengeroyokan yang menyebabkan penjual nanas di Gresik tewas (Foto: Jemmi Purwodianto)
Gresik -

Seorang penjual nanas tewas di Gresik setelah dikeroyok belasan pesilat. Ia ditemukan tewas di depan ruko di Pasar Gadung Gresik. Korban meninggal dunia dengan kondisi luka lebam di sekitar kedua matanya.

Lantas, bagaimana kronologi pengeroyokan tersebut? Apa motif pelaku memukul korban hingga tewas? Simak informasinya di bawah ini.

Awal Penemuan Penjual Nanas Tewas di Gresik

Seorang pemuda tewas di Pasar Gadung Gresik, Jawa Timur pada Selasa (15/11/2022). Dilansir detikJatim, pemuda tersebut pertama kali ditemukan oleh Sukisno (57), salah satu pedagang sayur yang berada di depan ruko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika saya temukan, sudah berbaring di depan ruko saya. Sekitar matanya bengkak, biru gitu (lebam)," kata Sukisno, dikutip detikcom, Kamis (1/12/2022).

ADVERTISEMENT
Seorang penjual nanas tewas di Gresik setelah dikeroyok belasan pesilat. Ia ditemukan tewas di depan ruko di Pasar Gadung Gresik.Seorang penjual nanas tewas di Gresik setelah dikeroyok belasan pesilat. Ia ditemukan tewas di depan ruko di Pasar Gadung Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto)

Identitas Pemuda Tewas

Diketahui, pria itu adalah penjual nanas di Pasar Gadung, Desa Gadung, Driyorejo, Gresik. Korban bernama Eko Bayu Asmoro berusia 21 tahun dan merupakan warga Bojonegoro.

"Korban berusia 21 tahun. Warga Sumberojo, Kecamatan Malo, Bojonegoro," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro, dikutip detikcom, Kamis (1/12/2022).

Wahyu mengatakan bahwa Eko belum lama berjualan nanas di sekitar pasar. Setiap malam, korban tidur di sekitar teras ruko Pasar Gadung.

"Biasa tidur di sana (ruko). Masih 3 bulanan jualan di sana," tambahnya.

Penyebab Penjual Nanas Tewas: Dikeroyok Anggota Perguruan Silat

Polisi melakukan penyelidikan terhadap penyebab tewasnya penjual nanas di Pasar Gresik. Diketahui, Eko tewas karena dikeroyok oleh para anggota perguruan silat. Para pelaku disebut sempat pesta miras sebelum melakukan pengeroyokan

Penjual nanas itu tewas setelah dikeroyok dua kali oleh 14 pesilat. Awalnya, tujuh pelaku mendatangi korban yang memakai kaus perguruan silat.

"Saat ditanyai para pelaku, korban mengatakan jika kaus tersebut didapat dari tempatnya berlatih. Namun, saat diajak duel oleh salah satu pelaku, korban pun kalah dan mengakui jika hanya menggunakan kaus perguruan silat," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan, dikutip detikcom, Kamis (1/12/2022).

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Setelah beberapa jam, AL (29), otak pengeroyokan, menghubungi anggota lain dan memberikan informasi bahwa korban mengaku-ngaku anggota perguruan silat.

"Dalam kondisi babak belur, korban kembali dikeroyok oleh tujuh pelaku lainnya yang baru datang. Ini masih dari keterangan saksi, jadi kita masih lakukan penyelidikan. Tapi kita akan buru semuanya," ungkap Aldino.

Korban Sempat Dipaksa Buat Surat Klarifikasi

Sebelum dikeroyok hingga tewas, penjual nanas tersebut dipaksa oleh para pesilat untuk membuat surat klarifikasi. Surat klarifikasi tersebut berisi pernyataan korban yang memang bukan anggota perguruan silat yang diikuti para pelaku. Namun, korban siap untuk mengikuti pelatihan perguruan silat yang ditentukan oleh para pelaku.

"Jadi sebelum mengeroyok, korban membuat surat klarifikasi yang dibuat oleh para pelaku," ucap Kapolres Gresik AKBP Muhammad Nur Azis.

"Setelah membuat surat itu, korban dicekoki miras. Mereka (pelaku) turut serta pesta miras," tambah Azis.

5 Pelaku Ditangkap, 2 DPO

Polisi menangkap lima pelaku pengeroyokan terhadap penjual nanas yang tewas di Gresik, Jawa Timur. Meskipun Eko tewas, Kapolres Gresik AKBP M Nur Azis mengatakan jika tindakan para pelaku tidak termasuk pembunuhan, melainkan pengeroyokan.

"Jadi ini bukan pembunuhan, tapi pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal. Tapi ini penganiayaan tergolong sadis," ucap Azis, seperti dilansir detikJatim, Kamis (1/12/2022).

"Meski bukan pembunuhan, penganiayaan ini tergolong sadis yang menyebabkan kematian. Saat itu, korban didatangi sebanyak tujuh orang, yakni AE, DN, AM, AJ, AL, dan dua pelaku yang masih DPO," tambah Azis.

Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads