Saat Hakim Minta CCTV Diputar untuk Cek Ada Tidaknya Sarung Tangan Sambo

Saat Hakim Minta CCTV Diputar untuk Cek Ada Tidaknya Sarung Tangan Sambo

Zunita Putri - detikNews
Senin, 28 Nov 2022 20:29 WIB
Sidang Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Maruf
Sidang Ferdy Sambo (Wilda Nufus/detikcom)
Jakarta -

Rekaman CCTV Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang menunjukkan Brigadir N Yosua Hutabarat masih hidup ditampilkan dalam sidang Bharada Richard Eliezer dkk. Rekaman itu juga menampilkan saat Ferdy Sambo masuk ke rumah sebelum Yosua tewas.

Rekaman tersebut diputar dalam sidang Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di PN Jaksel, Senin (28/11/2022). Rekaman diputar oleh saksi ahli forensik dari Polri, Heri Priyanto. Rekaman tersebut berasal dari hard disk Kompol Baiquni Wibowo yang disita jaksa saat ini.

Mulanya rekaman itu menampilkan rombongan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, termasuk Yosua, tiba di rumah Duren Tiga dari Magelang. Beberapa menit kemudian, Ferdy Sambo juga tiba di rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat ajudan Sambo, Adzan Romer, turun di depan rumah. Mobil Ferdy Sambo berwarna hitam juga terlihat.

Dari rekaman tersebut juga terlihat ketika Adzan Romer menghampiri Sambo seperti hendak mengambil sesuatu, tapi tidak bisa terlihat jelas karena tertutup mobil. Setelah itu, ada momen Ferdy Sambo memakai seragam Polri jalan masuk ke dalam rumah dan didampingi Romer.

ADVERTISEMENT

Saat itu, terdengar suara membahas sarung tangan. Hakim ketua Wahyu Iman pun meminta saksi ahli Heri Priyanto memundurkan menit rekaman.

"Saudara ahli tolong diputar lagi saat FS keluar dari mobil," kata hakim Wahyu, saat hakim dan jaksa memastikan sarung tangan Sambo.

Hakim meminta saksi ahli memutar maju mundur rekaman CCTV hingga akhirnya hakim berkata 'udah nggak ada'.

"Setop mundur lagi dikit, maju lagi maju lagi, setop, maju lagi, maju lagi, maju lagi dikit, setop, udah nggak ada," kata hakim.

Tidak diketahui kalimat 'udah nggak ada' yang dikatakan hakim. Apakah 'nggak ada' itu terkait sarung tangan Sambo yang tidak ada, atau yang dimaksud tidak ada yang memperlihatkan jelas sarung tangan Sambo.

Dari pantauan detikcom ketika CCTV diputar, tangan sebelah kiri Ferdy Sambo terlihat berwarna cokelat, seperti kulit tangan Sambo. Namun, untuk tangan sebelah kanan, memang tidak terlihat jelas karena tangan sebelah kanan Sambo terhalang oleh tubuh Adzan Romer.

Tentang Sarung Tangan Sambo

Sebelumnya dalam kesaksian Adzan Romer, dia mengatakan pistol yang dibawa Sambo sebelum kejadian pembunuhan Yosua jatuh kurang lebih dua langkah usai turun dari mobil. Dia mengaku mau mengambilkan pistol tersebut. Namun, kata Romer, Sambo sudah mengambilnya lebih dulu.

"Turun. Setelah turun sekitar selangkah dua langkah senjata jatuh. Saya sebagai ADC mau ambil senjata, pas saya mau ambil udah keduluan," kata Romer di PN Jaksel, Selasa (8/11).

Romer juga menjelaskan bahwa saat mengambil senpi itu, Sambo sudah mengenakan sarung tangan hitam. Sambo, lanjutnya, kemudian memasukkan senpi tersebut ke saku.

"Setelah itu dia pungut pakai sarung tangan terus ditaruh mana senjata?" tanya jaksa.

"Saya lihat masukin di saku sebelah kanan," kata Romer.

Jaksa kemudian bertanya ke Romer soal jenis senpi yang dijatuhkan oleh Sambo. Romer pun menjawab bahwa senpi yang dijatuhkan Sambo berjenis HS.

"Yang jatuh senjata apa?" tanya jaksa.

"HS," jawab Romer.

"Yakin?" tanya jaksa lagi.

"Yakin," jawab Romer.

Ferdy Sambo Membantah

Terkait kesaksian Romer itu, Ferdy Sambo membantah. Sambo mengklaim dirinya tidak memakai sarung tangan saat tiba di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga. Dia mengaku tak memakai sarung tangan saat turun dari mobil sebelum peristiwa penembakan Brigadir N Yosua Hutabarat.

"Bahwa saya tidak pernah mengenakan sarung tangan saat turun dari kendaraan," kata Sambo saat menanggapi keterangan ajudannya, Adzan Romer, yang menjadi saksi.

"Kemudian, kedua senjata yang jatuh bukan senjata HS tapi senjata pribadi saya, Kimber Wilson yang mirip," lanjut Sambo.

Simak Video: Hendra Kurniawan ke Agus Saat Tahu Skenario Sambo: Kita Dikadalin

[Gambas:Video 20detik]



(zap/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads