Ibu Keluarga Kalideres Diketahui Sudah Meninggal Sejak Mei
Seorang saksi yang merupakan pegawai koperasi simpan pinjam sempat melihat salah satu mayat mengering di rumah Kalideres, Jakarta Barat. Dia bahkan sempat memegang mayat tersebut.
Pegawai koperasi simpan pinjam itu datang ke rumah di Kalideres, Jakarta Barat, pada 13 Mei lalu. Saat itu, dia hendak memproses gadai rumah itu. Dia dipandu oleh Budianto, yang belakangan juga sudah jadi almarhum, menjadi salah satu mayat yang mengering di rumah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pegawai koperasi mengecek sertifikat rumah yang hendak digadaikan. Sertifikat rumah itu atas nama ibu bernama Reny Margaretha. Budianto menyatakan Ibu Reny sedang tidur di kamar, pegawai tersebut lantas diajak masuk ke kamar.
Pegawai koperasi itu sebelumnya sudah mencium bau busuk begitu masuk rumah itu, namun bau dari kamar ini cenderung lebih busuk lagi. Begitu dia masuk kamar, Budianto mencegah pegawai koperasi itu untuk menghidupkan lampu. Pegawai koperasi lantas mencoba membangunkan si ibu di dalam kamar itu dengan memegang tubuhnya.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga," kata Hengky.
Karena kamar gelap, si pegawai koperasi menghidupkan lampu flash di ponselnya. Dia menghidupkan lampu ponsel tanpa setahu Budianto.
"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Langsung dia teriak, 'Allahu Akbar! Ini sudah mayat!" kata Hengky.
Seperti diketahui, 4 orang satu keluarga Kalideres ditemukan tewas pada Kamis (10/11). Keempat korban ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci dari dalam.
(yld/gbr)