Update Terbaru soal Waktu Kematian Keluarga Kalideres, Ibu hingga Anak

Update Terbaru soal Waktu Kematian Keluarga Kalideres, Ibu hingga Anak

Rizky Adha Mahendra, Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Minggu, 27 Nov 2022 10:54 WIB
Tim Inafis hingga Labfor melakukan olah TKP di rumah sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Tim Inafis hingga Labfor melakukan olah TKP di rumah sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Polisi menemukan fakta terbaru terkait misteri kematian sekeluarga tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu yang terungkap misalnya terkait dengan waktu kematian sang anak, Dian (42), yang diduga meninggal terakhir.

Diketahui polisi melakukan autopsi terhadap 4 jasad keluarga Kalideres. Saat ini tim kedokteran forensik tengah meneliti kandungan feses di tubuh para korban melalui uji laboratorium. Hasil penelitian itulah yang akan mengungkap penyebab kematian korban.

Di sisi lain, polisi menduga sang anak, Dian (42), merupakan korban yang tewas terakhir. Jasad Dian ditemukan di dalam kamar di samping ibunya. Sementara sang ibu di keluarga tersebut, Reni Margaretha, diduga tewas sejak pada Mei 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Minggu (27/11/2022), Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap temuan baru terkait kasus kematian satu keluarga Kalideres yang ditemukan 'mengering'. Dari hasil penyelidikan, korban Dian (42) diduga meninggal terakhir.

"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki Haryadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (26/11).

ADVERTISEMENT


Jasad Anak di Samping Ibu

Hengki Haryadi mengatakan jasad Dian ditemukan di sebelah jasad ibunda. Dian ditemukan dalam kondisi memeluk guling.

"Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar di kunci dari dalam," ungkap Hengki.


Kondisi Terawat Jasad Ibu

Temuan lainnya menyebutkan bahwa kondisi Reni Margaretha (68) atau sang ibu keluarga Kalideres mengalami mumifikasi. Hal ini disimpulkan dari kondisi jasad yang terlihat terawat.

Hengki Haryadi mengungkapkan alas tidur tempat jenazah ibunya ditemukan dalam kondisi rapi.

"Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," ujar Hengki.

Saat ditanya apakah kemungkinan Dian yang merawat jasad ibunda hingga akhir hayat, Hengki Haryadi enggan berspekulasi. Ia mengatakan pihaknya masih menyelidiki secara mendalam terkait temuan ini bersama tim ahli forensik.

"Nanti yang simpulkan ahli psikologi forensik. Namun penyelidikan kami secara deduktif, Dian sangat dekat dengan ibunya," imbuh Hengki Haryadi.

Selengkapnya di halaman selanjutnya terkait kesaksian pegawai koperasi tentang jasad sang ibu pada Mei.

Lihat juga Video: Saksi Mata: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres

[Gambas:Video 20detik]



Ibu Keluarga Kalideres Diketahui Sudah Meninggal Sejak Mei

Seorang saksi yang merupakan pegawai koperasi simpan pinjam sempat melihat salah satu mayat mengering di rumah Kalideres, Jakarta Barat. Dia bahkan sempat memegang mayat tersebut.

Pegawai koperasi simpan pinjam itu datang ke rumah di Kalideres, Jakarta Barat, pada 13 Mei lalu. Saat itu, dia hendak memproses gadai rumah itu. Dia dipandu oleh Budianto, yang belakangan juga sudah jadi almarhum, menjadi salah satu mayat yang mengering di rumah itu.

Pegawai koperasi mengecek sertifikat rumah yang hendak digadaikan. Sertifikat rumah itu atas nama ibu bernama Reny Margaretha. Budianto menyatakan Ibu Reny sedang tidur di kamar, pegawai tersebut lantas diajak masuk ke kamar.

Pegawai koperasi itu sebelumnya sudah mencium bau busuk begitu masuk rumah itu, namun bau dari kamar ini cenderung lebih busuk lagi. Begitu dia masuk kamar, Budianto mencegah pegawai koperasi itu untuk menghidupkan lampu. Pegawai koperasi lantas mencoba membangunkan si ibu di dalam kamar itu dengan memegang tubuhnya.

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga," kata Hengky.

Karena kamar gelap, si pegawai koperasi menghidupkan lampu flash di ponselnya. Dia menghidupkan lampu ponsel tanpa setahu Budianto.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Langsung dia teriak, 'Allahu Akbar! Ini sudah mayat!" kata Hengky.

Seperti diketahui, 4 orang satu keluarga Kalideres ditemukan tewas pada Kamis (10/11). Keempat korban ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci dari dalam.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads