Polisi Gandeng Ahli Usut Kecelakaan Mahasiswa UI Vs Pensiunan Polri

Polisi Gandeng Ahli Usut Kecelakaan Mahasiswa UI Vs Pensiunan Polri

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2022 20:20 WIB
ilustrasi kecelakaan
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18), di Jakarta Selatan, tengah diusut. Tim ahli pun dilibatkan dalam proses penyelidikan.

"Nanti kita undang dari ahli, Gakkum, dan Propam biar tahu kita sudah tangani masalah ini sesuai SOP. Bukan kita mendiamkan," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Joko Sutriono saat dihubungi, Sabtu (26/11/2022).

Kecelakaan yang menimpa korban terjadi pada 6 Oktober 2022. Korban saat itu ditabrak oleh mobil Pajero yang dikemudikan pensiunan polisi inisial ESBW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemotor hindari genangan air. Jadi ngerem mendadak, dia goyang, berbarengan dengan badan dia kena mobil pas lewat si Pajero," jelas Joko.

Pensiunan Polisi Diperiksa

Joko mengatakan proses penyelidikan saat ini masih berjalan. Pensiunan polisi ESBW pun telah diperiksa.

ADVERTISEMENT

Menurut Joko, pensiunan polisi itu pun masih menjalani wajib lapor hingga saat ini.

"Dia diperiksa, malah dia lakukan wajib lapor absensi mingguan. Wajib lapor hari Kamis," katanya.

Mediasi Keluarga Korban dan Pelaku Buntu

Joko mengatakan penyelidikan kasus itu masih berjalan. Pihak polisi pun telah memberikan kesempatan mediasi kepada kedua belah pihak.

"Si pihak korban dan keluarga tetap maunya 'tunggu, Pak, saya maunya mediasi dulu'. Mediasi, medias nggak ada titik temu sampai keluarga korban men-share tidak ada tindak lanjut dari polisi, padahal salah," katanya.

Lebih lanjut Joko mengatakan mediasi yang dilakukan keluarga korban dan pelaku tidak menemukan titik terang. Polisi pun bakal segera melakukan gelar perkara.

"Cuma belum ada titik temu antara pengemudi Pajero dan keluarga korban. Kalau memang dalam minggu ini tidak ada tindak lanjut besok kan saya gelar perkara, hari Senin," terang Joko.

Keluarga korban kecewa penyelidikan polisi dianggap lamban. Simak di halaman berikutnya:

Keluarga Kecewa Penyelidikan Lamban

Ayah korban, Adi Syaputra, mengatakan kecelakaan terjadi pada 6 Oktober 2022. Saat itu korban dalam perjalanan pulang dari kampus menuju kosan hingga akhirnya ditabrak mobil pensiunan polisi inisial ESBW.

"Dia naik motor pulang ke kosan iring-iringan naik motor sama temannya. Tiba-tiba kayak ada yang melintas ke kanan, lalu almarhum ngerem mendadak, terus mengarah ke kanan. Dia buang ke kanan, itu ada mobil dari depan, mobil Pajero itu," kata Adi saat dihubungi, Jumat (25/11).

Korban kemudian tertabrak mobil Pajero tersebut. Menurut Adi, pensiunan polisi itu menolak membantu korban ke rumah sakit.

Hasya akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah terkapar sekitar 30 menit. Saat di rumah sakit, Adi mengaku bertemu dengan pensiunan polisi ini. Adi merasa kecewa akan sikap purnawirawan polisi ini.

"Jadi pada saat kami datangi ke rumah sakit kami bertemu saya tanya mana yang nabrak ya, tapi sifatnya bener-bener kayak orang yang tidak bersalah. Dijawab 'saya yang nabrak' dengan gayanya dia," terang Adi.

Adi kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022. Adi merasa kecewa lantaran kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya itu jalan di tempat.

"Kami terinformasi namanya itu pada saat cukup lama menunggu dari Polres tindak lanjutnya apa, tidak ada tindak lanjut. Akhirnya kami datangi. Di situ dikasih surat ada nama saksi, pelaku namanya saya cari namanya itu. Inisial ESBW dengan segala macam embel-embel gelarnya. Sudah purnawirawan," katanya.

detikcom kemudian menghubungi ESBW untuk meminta tanggapan terkait kejadian ini. ESBW mengatakan kasus tersebut saat ini masih ditangani.

"Sudah dalam proses oleh laka (wilayah) Jaksel," singkat ESBW.

Halaman 2 dari 2
(ygs/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads