Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya, diduga dianiaya hingga tewas di tangan keempat seniornya. Para senior yang kini telah menjadi tersangka mengutarakan motif penganiayaan, yakni untuk pembinaan.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Gerindra Sugiono menilai penganiayaan terhadap Prada Indra tidak ada kaitannya dengan pembinaan di tubuh TNI AU, seperti dalih para pelaku.
"Pertama, saya ikut berduka atas meninggalnya Prada Indra. Semoga almarhum diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. Menurut saya, tidak ada kaitan antara pembinaan prajurit dengan tindak kekerasan atau penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya prajurit tersebut," kata Sugiono, Jumat (25/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiono mengkritik dalih upaya pembinaan terhadap Prada Indra yang seharusnya berorientasi pada peningkatan kemampuan dan keahliannya. Terlebih, menurutnya, banyak prajurit TNI profesional yang dibina tanpa cara-cara kekerasan, apalagi penganiayaan.
"Pembinaan seorang prajurit harus diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku keprajuritannya, meningkatkan kemampuan dan keahliannya sebagai seorang prajurit sesuai dengan tugas dan fungsinya. Banyak pemimpin TNI yang berhasil membina pasukan dan anggota mereka menjadi prajurit profesional tanpa mengaitkannya dengan tindak kekerasan, apalagi penganiayaan," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
Sugiono meminta para terduga pelaku penganiayaan berujung maut ini ditindak secara hukum. "Jika benar dan terbukti secara hukum penyebab meninggalnya Prada Indra disebabkan karena tindak kekerasan yang dilakukan oleh seniornya maka para pelaku harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Sugiono.
Sugiono mengharapkan insiden ini menjadi catatan bagi seluruh pemimpin TNI. Dia mengingatkan bahwa seluruh prajurit di TNI merupakan amanah bangsa untuk dijaga dan dibina demi menjaga kedaulatan NKRI.
"Hal ini juga harus menjadi catatan bagi seluruh lapisan pemimpin TNI bahwa setiap prajurit yang mereka pimpin merupakan amanah bangsa dan negara yang diberikan kepada mereka untuk dijaga, dibina, dan dikembangkan kemampuannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka menjaga kedaulatan NKRI," lanjut dia.
Dalih Senior
TNI AU menyampaikan pengakuan 4 oknum Komando Operasi Udara (Koopsud) III yang menganiaya Prada Indra berujung meninggal dunia. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan keempat oknum prajurit tersebut mengaku tak ada motif pribadi atau selisih paham pada Prada Indra.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, motif penganiayaan untuk pembinaan.
"Nggak ada motif pribadi atau selisih paham. Para seniornya bermaksud melakukan pembinaan kepada juniornya," kata Indan pagi ini.
Simak juga 'Surpres Usulan Nama Panglima TNI akan Diserahkan Istana ke DPR 28 November':