Warga Lapor Malah Kena Sindiran Rasis Berujung Polisi Diperiksa Provos

Warga Lapor Malah Kena Sindiran Rasis Berujung Polisi Diperiksa Provos

Ilham Oktavian, Isal Mawardi, Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 25 Nov 2022 09:38 WIB
Poster
Ilustrasi media sosial (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Seorang pria Rezki Achyana malah menjadi korban rasisme saat melapor ke Polsek Palmerah. Rezki dituding pelit karena 'hanya' mengucapkan terima kasih setelah membuat laporan.

Tidak hanya itu, Rezki juga ditertawakan oleh dua oknum polisi saat membuat laporan tersebut. Kejadian ini membuat oknum polisi di Polsek Palmerah diperiksa Provos Polres Metro Jakarta Barat.

Pengalaman tak menyenangkan ini dialami oleh Rezki pada Kamis (24/11) sore. Ia mencurahkan pengalamannya itu di media sosial hingga akhirnya viral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini unggahan Rezki di akun Twitter miliknya:

Habis buat laporan kehilangan di Polsek Palmerah Jakarta Barat. Setelah suratnya gw terima, gw bilang terimakasih.

ADVERTISEMENT

Polisinya bilang: "Terimakasih doang?"
Gw jawab: "iya"

Trus gw keluar ruangan, polisinya teriakin gw. "Padang! Dasar Padang! Pelit!"

Kapolsek Palmerah Minta Maaf

Pada Kamis (24/11) malam, Rezki kembali mendatangi Polsek Palmerah untuk memberikan klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Rezki.

"Kami sudah meminta maaf dengan sangat kepada Mas Rezki. Artinya ini juga momen kami untuk memperbaiki diri lagi, pengawasan ke anggota, dan lebih memaksimalkan lagi pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat," kata Dodi di Polsek Palmerah, Kamis (24/11).

Ia juga menegaskan lapor polisi gratis alias tidak dipungut biaya.

"Pada intinya, kalau buat laporan, tidak dipungut biaya," katanya.

Polisi Rasis Diperiksa Provos

AKP Dodi menegaskan pihaknya menindaklanjuti kejadian tersebut. Oknum polisi rasis langsung diperiksa Provos.

"Tadi juga langsung anggota kami sudah diperiksa Provos Polres Metro Jakarta Barat. Sekarang ini sedang pemeriksaan.," katanya.

Rezki Anggap Persoalan Sudah Clear

Rezki mengaku telah memaafkan oknum polisi tersebut. Ia juga mengaku tidak akan memperpanjang masalah tersebut.

"Di social media akan saya update bahwa permasalahan ini sudah clear," kata Rezki.

Baca kronologi kejadian versi Rezki di halaman selanjutnya....

Kronologi Warga Lapor Diteriaki Rasis

Rezki menjelaskan awalnya dia datang ke Polsek Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/11/2022) sore, untuk membuat laporan kehilangan buku tabungan.

"Kronologinya tadi jam setengah 3 sore saya datang ke sini untuk membuat laporan kehilangan buku tabungan dan kemudian ketika sudah di sini diminta fotokopi KTP dan buku tabungannya," kata Rezki kepada wartawan di Polsek Palmerah, Kamis (24/11).

Saat menyerahkan fotokopi KTP, Rezki mengaku ditertawakan oleh dua polisi yang mengurus laporannya itu. Ia dianggap tak bisa membedakan mobile banking dan aplikasi.

"Ketika sudah diberikan fotokopi KTP-nya, saya tidak punya fotokopi buku tabungan. Saya ditertawakan di kantor karena dibilang itu mobile banking bukan aplikasi dan cukup lama ditertawakan," ungkapnya.

Setelah ditertawakan, Rezki juga mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan lainnya. Ia mengaku diteriaki kata-kata bernada rasis karena 'hanya' berterima kasih setelah bikin laporan.

"Ketika selesai laporannya, setelah tanda tangan dan stempel, dari pihak si bapaknya bilang 'cuma terima kasih doang?'," akunya.

"Terus saya bilang 'iya karena saya tahu aturannya di kepolisian tidak boleh ada pungli'. Nah, ketika saya masukkan kertas laporannya dan kemudian pulang dan, pas buka pintu, langsung diteriakin 'Padang, Padang pelit, dasar Padang'. Gitu," jelasnya.

Rezki merasa tersinggung oleh perlakuan kedua polisi tersebut. Ia kemudian mencurahkan kekesalannya di akun Twitternya.

"Dan itu bentuk yang cukup menyinggung. Dan itu alasan kenapa saya bikin tweet base on real situation," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads