Warga calon penghuni Kampung Susun Bayam dekat Jakarta International Stadium (JIS) menggelar aksi unjuk rasa lantaran tak kunjung menghuni rumah susun itu. Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengatakan saat ini pihaknya tengah mengaudit pembangunan Kampung Susun Bayam.
"Kalau dilihat posisinya sekarang adalah proses audit gitu ya, kami masih menunggu proses audit nanti secara detailnya bisa tanya ke JakPro," kata Fitria saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Fitria menyampaikan, saat ini proses audit tengah berlangsung. Prinsipnya, setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh BUMD mesti diaudit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau BUMD kan laporan atas pembangunan sesuatu kita audit pasti. Jadi proses audit sedang berlangsung, nanti kita lihat hasilnya seperti apa," ujarnya.
Seperti diketahui, warga calon penghuni Kampung Susun Bayam menuntut segera bisa masuk ke hunian yang baru diresmikan Oktober kemarin. PT Jakarta Propertindo (JakPro) berjanji ke warga, Kampung Susun Bayam bisa dihuni mulai Maret 2023.
"Kita garansi kalau Maret, kita buat sebuah kebijakan internal yang mengharuskan JakPro membawa, menjalankan kebijakannya sementara hingga transisi Pemprov," kata Community Development (JakPro) Hifdzi Mujtahid kepada wartawan di Kampung Susun Bayan, Jakarta Utara, Senin (21/11).
"Jadi ini kan masalah prediksi saja, jadi diprediksi awal kita memprediksi bahwa dalam satu bulan kita bisa mengupayakan hal yang lebih mudah. Namun, setelah kita komunikasi dengan dinas-dinas terkait, ternyata cukup rumit dan ada beberapa step yang kita terlewat. Nah, estimasi 1 Maret itu kita menghitung paralel JakPro akan membuat kebijakan sendiri," imbuhnya.
Hifdzi mengatakan warga menolak harus menunggu tahun depan untuk bisa menghuni Kampung Susun Bayam. Dia juga menyebut warga sempat diusulkan menempati rusun lain di Jakarta, namun menolak.
"Harusnya (bisa menempati hunian di Maret 2023), kalau warga mau bersabar, tapi kan warga tidak bisa menerima sampai Maret kan. Sebenarnya opsinya kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Perumahan, warga mau nggak kalau rusun-rusun yang lain? Kan warga nggak mau, warga maunya hanya Kampung Susun Bayam. Pertanyaan saya kalau misalnya warga mau mempermudah untuk masalah kehidupan saja, kita bisa pakai rusun yang lain, tapi kan warga nggak mau, warga maunya Kampung Susun Bayam," tuturnya.
Simak juga 'Heru Pastikan Drone Pantau Buang Sampah Sembarangan Jalan Terus':