Kejanggalan Kematian Prada Indra Versi Keluarga, TNI AU Beri Penjelasan

Kejanggalan Kematian Prada Indra Versi Keluarga, TNI AU Beri Penjelasan

Isal Mawardi, Wildan Noviansyah - detikNews
Rabu, 23 Nov 2022 13:41 WIB
Prada Indra (dok istimewa)
Prada Indra (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Kakak kandung Prada Muhammad Indra Wijaya, Rika, menceritakan sejumlah kejanggalan saat menerima peti jenazah adiknya. Kejanggalan-kejanggalan itu mulai peti jenazah digembok hingga informasi Prada Indra meninggal gegara dehidrasi setelah bermain futsal.

"Itu keterangan meninggal tidak sesuai dengan keadaan jenazah ketika sampai karena keterangan meninggal kan dehidrasi berat setelah main futsal atau olahraga dari jam 8 sampai 11," ujar Rika dalam konferensi pers dengan wartawan, Rabu (23/11/2022).

Rika tak mengetahui pasti Prada Indra bermain futsal dengan siapa. Namun memang Prada Indra rutin futsal setiap malam Sabtu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tubuh Prada Indra, sebut Rika, sesuai informasi yang ia terima, ditemukan kaku. Tapi ia curiga dengan narasi meninggal dunia karena dehidrasi karena di jasad Prada Indra ditemukan sejumlah luka lebam.

"Tapi, kalau kita lihat jenazah sampai di rumah, pas dibuka ternyata banyak luka lebam, wajahnya itu terdapat bercak-bercak darah di kain kafan, badannya terdapat banyak luka lebam, dan dari ulu hati sampai perut," kata Rika.

ADVERTISEMENT

Lalu di dada bagian kanan di jasad Prada Indra terdapat luka sayat. Luka tersebut berbentuk huruf 'L'.

"Dan janggal lagi ketika pembukaan peti jenazah itu dalam keadaan digembok tapi nggak ada kuncinya, jadi keluarga berusaha merusak pakai palu," imbuh Rika.

Tanggapan TNI AU

Kejanggalan-kejanggalan versi keluarga itu langsung dijawab oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah. Indan belum tahu persis siapa yang memberikan informasi terkait kematian Prada Indra akibat dehidrasi.

"Waktu itu yang saya tahu ada satu perwira atasan yang bersangkutan. Yang bersangkutan kan Tamtama di Sekretariat, itu atasannya itu yang mengantar jenazah ke keluarga ke sana ke Tangerang," kata Indan.

Indan menyebut pihaknya bakal memeriksa atasan yang mengantarkan jasad Prada Indra. "Nanti saya konfirmasi siapa yang menyampaikan itu (kabar Prada Indra meninggal karena dehidrasi). Saya kira saat ini sudah dua hari ini Pom Makoopsud III itu sudah intens koordinasi dengan keluarga korban untuk memberikan bantuan. Nanti saya coba konfirmasi terkait hal itu (pemeriksaan atasan)," ujarnya.

Terkait peti digembok, Indra menyebut itu merupakan prosedur ketika peti jenazah diantar pesawat kargo. "Kalau digembok itu kan prosedur naik kargo airline, digembok memang. Peraturannya itu kan begitu. Saya kira sudah terbuka. Bersama sama keluarga sudah dilakukan otopsi," kata Indra.

Indan memastikan tidak ada yang ditutup-tutupi dalam kasus tersebut. Dia juga mengklaim pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga terkait kematian Prada Indra.

"Tapi saya kira dari awal Koopsud III AU dalam hal ini sudah memberikan informasi ke keluarga terkait hal itu (dugaan penganiayaan). Persisnya, tapi faktanya dari kemari saya sudah memberikan informasi bahwa ada beberapa yang diduga melakukan tindakan kekerasan dan sudah ditahan dan sedang diperiksa sekarang," jelasnya.

"Saya kira sudah terbuka. Nggak adalah (yang ditutupi), kita TNI AU tidak akan menoleransi tindakan kesalahan itu, nggak akan kita tolerir," imbuhnya.

Simak juga Video: Aksi Geng Motor Bacok Dua Warga di Sukabumi Saat Polisi Berpatroli

[Gambas:Video 20detik]



(isa/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads