Ibu Sudah Jadi Mayat, Anak Keluarga Kalideres Bilang 'Ibu Sensitif Cahaya'

Ibu Sudah Jadi Mayat, Anak Keluarga Kalideres Bilang 'Ibu Sensitif Cahaya'

M Hanafi Aryan - detikNews
Senin, 21 Nov 2022 18:52 WIB
Puslabfor Polri cek suhu dan kelembaban udara di rumah sekeluarga mengering di Kalideres, Jakarta Barat.
Puslabfor Polri cek suhu dan kelembaban udara di rumah sekeluarga 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Dian Febbyana (42), anak sekeluarga tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat, meminta pegawai koperasi simpan pinjam tidak menyalakan lampu kamar saat hendak menemui ibunya, Renny Margaretha (68), yang ternyata sudah menjadi mayat. Dian berkilah ibunya sensitif cahaya.

Hal itu bermula saat pegawai koperasi simpan pinjam datang ke rumah di Kalideres, Jakarta Barat, pada 13 Mei lalu. Pegawai koperasi itu hendak mengecek sertifikat rumah yang digadaikan.

Pegawai koperasi itu dipandu oleh Budianto, yang belakangan juga sudah jadi almarhum, menjadi salah satu mayat yang mengering di rumah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sertifikat itu rupanya atas nama Renny Margaretha. Budianto menyatakan Ibu Renny sedang tidur di kamar. Pegawai tersebut lalu meminta Dian Febbyana, yang juga menjadi almarhum dari kasus ini, menemani ke kamar tidur ibunya.

"Ibu di mana?" kata Hengki menirukan suara pegawai koperasi.

ADVERTISEMENT

"Sedang tidur," balas Dian. Hengki menirukan suara Dian.

"Pegawai simpan pinjam ini mengajak untuk diantar ke kamar, begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk lagi, 'Di mana ibunya?' 'Lagi tidur,'" jelas Hengki.

Namun, Dian meminta pegawai koperasi tak menyalakan lampu. Karena ibunya, yang saat itu sudah menjadi mayat, sebut Dian, sensitif cahaya.

"Tapi jangan nyalain lampu, karena ibunya sensitif terhadap cahaya," kata Hengki.

Pegawai koperasi lantas mencoba membangunkan si ibu di dalam kamar itu. Dia memegang si ibu di dalam kamar itu.

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga," kata Hengky.

Karena kamar gelap, si pegawai koperasi menghidupkan lampu flash di ponselnya. Dia menghidupkan lampu ponsel tanpa sepengetahuan Budianto.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Langsung dia teriak, 'Allahuakbar! Ini sudah mayat!" kata Hengky.

Maka bergegaslah pegawai koperasi itu mengajak teman-temannya pergi dari lokasi.

Hengki menambahkan Dian kemudian memberikan penjelasan ke pegawai koperasi yang panik itu. Dian menyebut ibunya masih hidup.

"Jawaban dari Dian 'ibu saya masih hidup, tiap hari masih saya berikan minum susu, saya sisir dan rambutnya rontok semua'," tambahnya.

Lihat Video: Sertifikat Rumah Keluarga Tewas Mengering di Kalideres Ternyata Mau Digadai

[Gambas:Video 20detik]



(isa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads