Ratusan mahasiswa di Bogor menjadi korban penipuan investasi fiktif hingga terjerat pinjol. Para korban yang sebagian besar mahasiswa IPB ini melaporkan sosok terduga penipu, wanita inisial SAN, ke polisi.
Seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Bogor, DG, mengungkap sosok SAN. DG pernah bertemu dengan SAN dan awalnya ia percaya saja pada mulut manis SAN.
"Saya sudah pernah ketemu orangnya, saya lihat orangnya, saya percaya-percaya saja. Karena secara tampilannya itu memang meyakinkan, apalagi dibilang itu saudara teman adik saya. Jadi tidak ada pikiran negatif waktu itu," kata DG saat berbincang dengan detikcom di Bogor, Rabu (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SAN memperkenalkan diri kepada DG sebagai freelancer di sebuah bank. Tugasnyamembantu calon nasabah membuat kartu ATM.
"Pelaku itu perempuan, umurnya lebih tua dari saya, umurnya 29 tahun, dia berjilbab. Terakhir dia kerja freelance di salah satu bank, untuk buka jasa buka ATM. Saya nggak pernah tahu dia pernah kuliah di mana," kata DG.
detikcom mendapatkan informasi bahwa SAN adalah warga Bogor Utara, Kota Bogor. detikcom menelusuri alamatnya dan bertemu dengan ketua RT setempat, Kamaludin.
Namun SAN dan keluarganya sudah pindah rumah. Kamaludin mendapatkan informasi bahwa SAN pindah ke Ciomas, Kabupaten Bogor.
SAN Ramai Dicari Korban
Kamaludin sudah mengetahui kabar SAN melakukan dugaan penipuan ini. Pasalnya, tempat tinggal SAN kerap didatangi korban, meskipun sudah pindah.
Terbaru, seorang pria datang ke kediaman Kamaludin dan mengaku sebagai orang tua korban dugaan penipuan investasi hingga terjerat pinjol. Pelakunya diduga SAN.
"Terus ada semingguan lalu datang ke sini bapak-bapak, ngaku anaknya ketipu juga sama dia (SAN). Kasih link berita ke saya. Dia bilang sudah lapor polisi," kata Kamaludin saat ditemui di kediamannya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Menurut Kamaludin, para korban itu mencari-cari SAN. Sayangnya, Kamaludin juga tidak tahu sekarang di mana SAN berada tepatnya.
"Tapi ke sini cuma tanya-tanya soal SAN ini, dia juga tahu SAN sudah nggak tinggal di sini," tambahnya.
Kamal menyebutkan, meski banyak masalah dengan pihak luar, SAN disebut tidak pernah berurusan dengan warga di tempat tinggalnya di Bogor Utara, Kota Bogor. Ibu-ibu tetangganya bahkan sempat menangis ketika mengetahui SAN dan keluarganya akan pindah Maret lalu.
"Di sini mah memang nggak pernah bikin masalah, cuma kadang tetangga terganggu saja kalau lagi cekcok sama orang tuanya, karena berisik saja. Selebihnya nggak ada masalah. Makanya, pas pamitan mau pindah, ibu-ibu itu pelukan sampai pada nangis. Kehilangan juga sama sosok ibunya itu," kata Kamal.
Kediaman Kamaludin juga sempat didatangi pihak leasing yang menanyakan keberadaan SAN. Sebab, SAN diduga belum membayar cicilan mobil yang dibelinya dengan cara kredit.
"Kalau itu sempet kaget juga tuh saya, katanya dia agunkan kontrakan, ngakunya itu rumah dia. Terus cicilan mobil nggak dibayar-bayar, makanya orang leasing datang cari rumahnya, padahal kan ngontrak dia di sini," katanya.