Mahasiswa di Bogor korban penipuan investasi fiktif hingga terjerat pinjaman online (pinjol) kini bertambah. Total koran investasi fiktif kini menjadi 333 orang.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penipuan investasi fiktif yang memakan banyak korban para mahasiswa yang sebagian besar mahasiswa IPB. Dalam waktu dekat, polisi juga akan memanggil terlapor.
Di sisi lain, IPB membentuk tim negosiator. Tim tersebut akan melakukan negosiasai dengan pinjol dan lembaga lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban awalnya tergiur investasi di lapak online yang ditawarkan oleh terlapor inisial SAN. Terlapor menjanjikan keuntungan 10 persen dari nilai investasi.
Para mahasiswa itu dijanjikan keuntungan dengan syarat meminjam uang di pinjol. Namun untung tak didapat, para mahasiswa justru diteror debt collector karena harus membayar utangnya.
Korban Penipuan Capai 333 Orang
Orang tua salah satu mahasiswa sekaligus koordinator korban investasi fiktif, Dewi Ariani, mengatakan jumlah korban penipuan yang terdata kini mencapai 333 orang. Kemungkinan korban masih akan terus bertambah.
"Per hari ini ada 333 orang per hari ini. Kemungkinan bertambah ya, karena banyak yang dari korban ini ketakutan untuk melapor dan juga takut untuk orang tuanya tau. Karena kebanyakan ini mahasiswa ya statusnya, kebetulan anak saya pun mahasiswa," kata Dewi Ariani ditemui di Polresta Bogor Kota, Selasa (16/11/2022).
Dewi dan yang lainnya datang ke Polresta Bogor, Selasa (16/11) untuk melengkapi berkas-berkas dan data 333 korban penipuan. Ia mengaku sudah melakukan pelaporan sejak 5 Oktober.
"Hari ini saya akan menyerahkan beberapa berkas. Kemungkinan ini berkas-berkas dari korban yang terakhir ya. Karena per hari ini, data-data berkas yang sudah masuk (dikumpulkan) dari tanggal 5 Oktober," tambahnya.
Simak video 'DPR Minta Polri Basmi Pinjol yang Telah Jerat Ratusan Mahasiswa IPB':
Baca di halaman selanjutnya: kemungkinan korban bisa terus bertambah....
Korban Bisa Bertambah
Dimintai konfirmasi terpisah, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan membenarkan soal kemungkinan bertambahnya korban. Menurutnya, beberapa korban tambahan masih dalam pemeriksaan tim penyidik.
"Kemungkinan bertambah ada, cuma kita harus cek dulu, tunggu info hasil penelitian penyidik, karena barusan datangnya untuk melapor," kata Ferdy di Polresta Bogor Kota.
"Kalau jumlah korban sampai dengan kemarin 311 orang, cuma saya dapat informasi barusan ada tambahan. Cuma ini dalam proses penelitian oleh penyidik apakah itu bagian yang sama dengan 311 orang atau tidak," kata Ferdy.
Polisi Segera Panggil Terlapor
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus penipuan yang dialami ratusan mahasiswa IPB dan kampus lainnya. Penyidik segera memanggil terlapor SAN untuk menjalani pemeriksaan.
"Saya minta kemarin kepada penyidik supaya dipanggil secepat mungkin, artinya tidak usah menunggu lengkap laporannya. Ada satu kasus yang cukup bukti kita gunakan itu untuk percepatan, minimal untuk amankan pelakunya," kata Ferdy, Rabu (16/11/2022).
"Prinsipnya, kita serius, kita upayakan terlapor ini supaya mempertanggungjawabkan perbuatannya," tambahnya.
Ferdy menyebut penyidik saat ini masih melengkapi berkas dan bukti agar bisa memanggil dan memeriksa terlapor.
"Kita fokus pengumpulan alat bukti dulu, makanya saya minta 1 atau 2 LP yang sudah ada itu difokuskan, agar lebih cepat mengarah kepada tersangkanya, tidak usah menunggu lengkap 300 orang melapor semuanya," kata Ferdy.
Baca di halaman selanjutnya: IPB membentuk tim khusus....
IPB Bentuk Tim Khusus
Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk tim khusus untuk menangani kasus mahasiswa terjerat utang dari pinjaman online (pinjol) setelah tertipu investasi fiktif. Tim itu akan melakukan negosiasi dengan lembaga pinjol dan lembaga lainnya.
"Kami berharap kasus ini cepat diselesaikan dan tentu, secara institusi, IPB melakukan beberapa langkah yang terkait dengan soal negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pinjaman online, perusahaan yang memberikan pinjaman," kata Rektor IPB Arif Satria seusai pertemuan dengan mahasiswa korban investasi fiktif, Selasa (15/11/2022) malam.
"Sekarang IPB sedang menyiapkan, membentuk tim, tim itu akan bekerja, termasuk penasihat hukum dan tim yang melakukan proses negosiasi dengan berbagai pihak itu," tambahnya.
Sejumlah mahasiswa IPB telah menjadi korban penipuan investasi fiktif dengan iming-iming keuntungan 10 persen. Nah, mahasiswa yang tertarik iming-iming keuntungan dari investasi itu kemudian membuka akun pinjaman online untuk mendapat uang.
Namun investasi yang dijanjikan cuma fiktif belaka. Tak ada keuntungan yang didapat meski para mahasiswa itu telah berutang.
"Bahwa ini juga adalah satu modus penipuan baru yang ternyata cukup efektif pada para mahasiswa yang sedang memerlukan dana berbagai kegiatan kemahasiswaan ya, dengan iming-iming 10 persen dan lain sebagainya," kata Arif.
"Kita akan coba terus komunikasi dengan kepolisan, yang selama ini modus-modus penipuan juga terkait dengan online itu apa saja. Sehingga ini akan terus kita sosialisasikan kepada seluruh mahasiswa supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambahnya.