Nasib Mahasiswa di Bogor Terjerat Pinjol: Profit Tak Ada-Dikejar Mata Elang

Nasib Mahasiswa di Bogor Terjerat Pinjol: Profit Tak Ada-Dikejar Mata Elang

M Soilihin - detikNews
Rabu, 16 Nov 2022 14:02 WIB
Pinjaman online abal-abal
Ilustrasi Pinjaman Online Abal-abal (Fauzan Kamil/detikcom)
Bogor -

Ratusan orang yang sebagian besar mahasiswa IPB terjerat pinjol setelah ikut investasi bodong. Para korban tersebut tergiur iming-iming keuntungan yang dijanjikan pelaku.

Namun kenyataannya untung tak didapat oleh para mahasiswa korban investasi online fiktif tersebut. Para mahasiswa tersebut kini malah dikejar-kejar debt collector.

Wakapolresta Bogor AKBP Ferdy Irawan mengungkapkan awal mula para mahasiswa ini terjerat pinjol setelah ikut dalam investasi fiktif yang ditawarkan oleh terlapor seorang wanita berinisial SAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban ditawari iming-iming keuntungan 10 persen, dengan syarat harus mendaftar di aplikasi pinjol terlebih dahulu. Tapi, kenyataannya, keuntungan investasi tak didapat, para mahasiswa itu kini malah dikejar-kejar debt collector alias mata elang.

Dijanjikan Profit 10 Persen

AKBP Ferdy Irawan mengungkapkan para korban awalnya ikut investasi online shop. Peristiwa ini diketahui terjadi dalam kurun Januari-Oktober 2022.

ADVERTISEMENT

Terlapor berinisial SAN mengklaim memiliki usaha lapak online dan mengajak para mahasiswa untuk ikut gabung. Belakangan diketahui, investasi lapak online itu ternyata fiktif.

"Awalnya memang sudah mau menipu, awalnya kan terlapor ini bilang ke mahasiswa-mahasiswa ini punya usaha online, punya lapak online, tapi belakangan diketahui lapak usaha online itu bukan bukan dia. Jadi memang dari awal sudah tidak sesuai, tapi itu kan diketahui kemudian, setelah yang 10 persen itu tidak cair," kata Ferdy, Selasa (15/11/2022).

Terlapor SAN menjanjikan keuntungan 10 persen dari nilai yang diinvestasikan.

"Alasan ikut investasi, ya itu tadi, karena ada iming-iming bagi hasil 10 persen dari bisnis online," kata Ferdy.

Beberapa korban yang lebih dulu menanamkan investasi, disebut Ferdy, sempat mendapat keuntungan 10 persen seperti yang dijanjikan. Namun kebanyakan para korban sama sekali tidak menerima keuntungan seperti yang dijanjikan.

"Jadi di antara para korban ini ada juga yang sudah menerima sebagian dari pada hasil yang bagi hasil 10 persen yang dijanjikan. Tapi sebagian besar itu belum menerima," kata Ferdy.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: DPR Minta Polri Basmi Pinjol yang Telah Jerat Ratusan Mahasiswa IPB

[Gambas:Video 20detik]




Diwajibkan Daftar Pinjol

Terlapor SAN mempersyaratkan para mahasiswa IPB ini untuk meminjam uang lewat pinjol. Sejauh ini ada 5 aplikasi pinjol yang terkait dengan penipuan investasi tersebut.

"Tetapi syarat yang disampaikan oleh terlapor ini bahwa para pelapor atau para korban harus mengajukan pinjaman online. Ada beberapa (aplikasi) pinjaman online yang terdata di kami ada 5 pinjol yang terdata," kata Ferdy.

Dikejar-kejar Debt Collector

Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) diduga terjerat pinjaman online (pinjol). IPB sendiri masih mengumpulkan data terkait beredarnya kabar tersebut.

"Pada saat ini sedang kami lakukan penelusuran, cross-check data, dan juga mencari sebetulnya apa yang menjadi penyebab mahasiswa kami ini harus berhadapan dengan pinjol," kata Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti kepada wartawan di IPB, Selasa (15/11/2022).

"Sekarang ini sedang cross-check data-datanya dari Wakil Dekan. Nanti paling besok kami baru bisa mengambil kesimpulan dari data-data yang disampaikan," sambungnya.

Pihaknya masih berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memberi perlindungan bagi mahasiswa. Sebab, menurut pengakuan mahasiswa, ada yang sampai didatangi debt collector.

"Sementara itu, kami coba saat ini untuk berkoordinasi lintas lembaga untuk pertama, perlindungan bagi mahasiswa kami. Apalagi yang sudah sampai dihampiri debt collector," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads