Transisi Energi Listrik di RI dan Batas Pemanasan Global Dibahas di G20

KTT G20

Transisi Energi Listrik di RI dan Batas Pemanasan Global Dibahas di G20

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Nov 2022 23:26 WIB
Forum PGII di KTT G20 menyatakan mendukung transisi energi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan konsisten menjaga batas pemanasan global di bawah 1,5°C. (dok Istimewa)
Forum PGII di KTT G20 menyatakan mendukung transisi energi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan konsisten menjaga batas pemanasan global di bawah 1,5°C. (dok Istimewa)
Jakarta -

Indonesia bersama para pemimpin International Partners Group (IPG) meluncurkan Just Energy Transition Partnership (JETP) pada acara Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di KTT G20. Kemitraan ini mendukung transisi energi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan konsisten dengan menjaga agar batas pemanasan global tetap di bawah 1,5°C.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tiga hal penting bagi PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Pertama, dukungan yang diberikan PGII harus bersifat country driven dan berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan. Selain itu, PGII harus menjadikan konsultasi dan dialog dengan negara penerima sebagai pedoman utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri. Dengan demikian negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang," ujar Jokowi, Selasa (15/11/2022).

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada penyelenggaraan side event PGII yang digelar di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, hari ini.

ADVERTISEMENT

Jokowi mencontohkan saat ini Indonesia juga sedang mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Dia meyakini langkah tersebut akan mampu membuka peluang investasi sebesar 20,8 miliar dolar di berbagai sektor infrastruktur.

Kedua, upaya PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang juga harus didasari paradigma kolaborasi. Jokowi minta PGII melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta yang dinilai akan membawa manfaat nyata.

"Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia," tuturnya.

Ketiga, Jokowi menambahkan PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. Menurutnya, negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim. Namun, Presidensi G20 Indonesia telah berupaya mendorong kerja sama nyata di bidang infrastruktur berkelanjutan dan pendanaan pembangunan.

"Indonesia sendiri juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik sebagaimana Yang Mulia saksikan langsung di KTT Bali ini," ucapnya.

Jokowi pun menegaskan Indonesia selalu mendukung penguatan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang. "Indonesia siap mendukung inisiatif PGII. Harapan saya PGII dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20," ucapnya.

Indonesia dengan dukungan dari mitra internasional akan mengembangkan rencana investasi yang komprehensif untuk mencapai target dan membangun kebijakan yang signifikan untuk mengurangi emisi GRK dan mendukung masyarakat yang terdampak.

Upaya pertama mencapai puncak untuk emisi total sektor ketenagalistrikan pada tahun 2030, menggeser proyeksi puncak emisinya ke depan. Kedua, membatasi emisi sektor ketenagalistrikan sebesar 290 megaton CO2 pada tahun 2030, yang turun dari nilai dasar sebesar 357 MT CO2.

Ketiga, menetapkan target untuk mencapai net zero emissions (NZE) di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050, memajukan target NZE di sektor ketenagalistrikan Indonesia sepuluh tahun lebih cepat. Keempat, mempercepat penyebaran energi terbarukan sehingga pembangkit energi terbarukan berfungsi setidaknya 34% dari seluruh pembangkit listrik Indonesia pada tahun 2030, dan akan menggandakan total penyebaran energi terbarukan selama dekade ini dan dibandingkan dengan rencana saat ini.

Forum PGII di KTT G20 menyatakan mendukung transisi energi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan konsisten menjaga batas pemanasan global di bawah 1,5°C. (dok Istimewa)Mitra Internasional mendukung transisi energi di Indonesia. (dok Istimewa)

Pernyataan Para Pemimpin G20

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mendukung langkah cepat yang diambil Indonesia melalui pengembangan kemitraan ini. "Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dan ambisi yang luar biasa selama pengembangan kemitraan ini. Target baru yang dipercepat menunjukkan bagaimana negara dapat mengurangi emisi dan meningkatkan energi terbarukan dengan memajukan komitmen untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan melindungi mata pencaharian masyarakat," ungkap Joe Biden.

Berkenaan dengan hal tersebut, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menyambut baik peluncuran serta akan mendukung kemitraan ini. "Jepang menyambut baik peluncuran kemitraan, yang mendukung komitmen Indonesia terhadap target 1,5 derajat. Jepang akan terus memimpin kemitraan bersama dengan AS, berkoordinasi dengan negara-negara mitra lainnya, dan mempercepat transisi Indonesia yang realistis namun ambisius dari batu bara ke alternatif energi terbarukan dengan keterlibatan sektor swasta lebih lanjut," kata PM Jepang Kishida Fumio.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.


Untuk mencapai target ini, kemitraan jangka panjang ini bermaksud untuk memobilisasi dana awal sebesar US$ 20 miliar dalam pembiayaan publik dan swasta selama periode 3-5 tahun, menggunakan campuran hibah, pinjaman lunak, pinjaman dengan suku bunga pasar, jaminan, dan investasi swasta. Kontribusi untuk JETP termasuk US$ 10 miliar dari sektor publik, dan US$ 10 miliar dari investasi swasta melalui lembaga keuangan swasta yang dikoordinasikan oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), termasuk Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered. Kemitraan ini juga akan memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan operasional dari bank pembangunan multilateral.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan pengembangan energi bersih adalah faktor penting untuk mengatasi perubahan iklim dan siap untuk membantu Indonesia mewujudkan kemitraan ini. "Mengembangkan energi bersih adalah hal utama mengatasi perubahan iklim dan bergerak ke ekonomi global yang lebih aman, berkelanjutan, dan kuat. Melalui kemitraan baru ini, Kanada akan membantu Indonesia memenuhi tujuan iklim dengan mendorong pembangkit energi terbarukan, berinvestasi pada masyarakat dan pekerja, serta mengurangi emisi sekaligus meningkatkan ketahanan energi," ungkap Justin Trudeau.

Kemitraan yang sukses diharapkan dapat membantu mempercepat target peaking date sektor ketenagalistrikan di Indonesia 7 tahun lebih cepat dan menghasilkan pengurangan emisi GRK kumulatif lebih dari 300 megaton hingga tahun 2030 dan pengurangan sebesar 2 gigaton hingga tahun 2060 dari capaian Indonesia saat ini.

Di samping itu, Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan kemitraan JETP ini akan membantu menuju transformasi hijau. "JETP untuk Indonesia akan memetakan peta jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih bersih di negara ini dan masa depan yang penuh dengan peluang bagi masyarakat Indonesia. Merekalah yang akan menuai manfaat dari transformasi ekonomi mereka, karena Indonesia menjadi pusat energi terbarukan," kata Ursula von der Leyen.

Forum PGII di KTT G20 menyatakan mendukung transisi energi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia dan konsisten menjaga batas pemanasan global di bawah 1,5°C. (dok Istimewa)Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berbincang dengan Presiden AS Joe Biden dalam Forum PGII di KTT G20 (dok Istimewa)



Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan sangat bangga bisa menjadi bagian dari kemitraan ini serta terus mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai netralitas karbon. "Prancis bangga menjadi bagian dari kemitraan yang ambisius ini untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai netralitas karbon untuk mendorong penyebaran energi terbarukan. Kemitraan ini akan mendukung pembangunan Indonesia dan akan menciptakan banyak peluang ekonomi dengan cara yang adil tanpa meninggalkan pihak mana pun," kata Macron.

Selama 6 bulan ke depan, para pihak akan bekerja sama untuk mengembangkan rencana konkret untuk investasi, pembiayaan, dan bantuan teknis untuk mendukung tujuan ambisius ini. Beberapa kepala negara dan kepala organisasi internasional memberikan dukungan terhadap kerja sama ini.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyampaikan bahwa pada KTT G7 telah mendorong adanya mitra internasional terkait JETP ini. "Pada KTT G7 di Elmau, Jerman, G7 dan mitra internasional mendorong JETP. Perkembangan kita bersama Indonesia merupakan sinyal kuat bahwa percepatan aksi iklim berjalan seiring dengan transisi yang adil dan kemakmuran ekonomi. JETP ini adalah proyek mercusuar untuk kerja sama multilateral, transisi energi, dan investasi berkelanjutan," ungkap Kanselir Jerman Olaf Scholz.


Lebih lanjut, PM Italia, Giorgia Meloni menyampaikan ini menjadi platform ambisus guna menyediakan sumber daya keuangan dan bantuan teknis untuk menuju transisi energi. "Italia bangga menjadi bagian dari JETP sebuah platform ambisius yang akan menyediakan sumber daya keuangan dan bantuan teknis yang substansial untuk menggerakkan transisi energi Indonesia dari sumber energi fosil menuju energi terbarukan," jelas PM Italia Giorgia Meloni.

PM Norwegia Jonas Gahr Støre turut bangga dapat berkontribusi dalam kemitraan dan mendukung Indonesia mempercepat transisi energi. "Norwegia senang dapat berkontribusi dalam kemitraan ini dan mendukung upaya Indonesia untuk mempercepat transisi energi. Kami percaya ini dapat memobilisasi modal swasta yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan dan secara efisien berkontribusi pada pengurangan emisi skala besar untuk mengurangi krisis iklim global," kata Jonas Gahr Støre.

PM Inggris, Rishi Sunak, mendukung peluncuran JETP ini dan berharap akan membuat infrastruktur hijau baru. "Saya bangga meluncurkan JETP yang Baru dengan Pemerintah Indonesia. Ini akan membuka miliaran dana swasta untuk infrastruktur hijau baru," jelas Rishi Sunak.

Halaman 2 dari 2
(jbr/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads