Teka-teki Kasus Mayat Sekeluarga 'Mengering' Munculkan Ragam Spekulasi

Teka-teki Kasus Mayat Sekeluarga 'Mengering' Munculkan Ragam Spekulasi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Nov 2022 07:34 WIB
Polisi lakukan olah TKP ulang di rumah sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat,Sabtu (12/11/2022). Petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan.
Mayat sekeluarga 'mengering' di Kalideres, Jakbar. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Kasus kematian empat orang sekeluarga yang jasadnya 'mengering' di Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyimpan teka-teki. Hasil autopsi yang menyampaikan kematian sekeluarga karena tak makan dan minum dalam waktu cukup lama memunculkan berbagai spekulasi.

Publik menduga-duga sekeluarga tewas 'mengering' karena kelaparan. Ada juga yang berspekulasi kematian mereka dengan mengaitkan sekte tertentu hingga spekulasi tewas karena racun.

Sementara itu, pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel berpendapat kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat ini adalah sebuah kombinasi pembunuhan dan bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun spekulasi-spekulasi tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam guna mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan keempat korban tewas.

Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor


Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya enggan berspekulasi terkait apa yang membuat sekeluarga ini tak makan-minum dalam waktu yang cukup lama. Namun Hengki Haryadi menyatakan pihaknya masih akan mendalami segala kemungkinan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Masalah apakah ada racun atau tidak, labfor masih dalami. Tunggu hasil labfor dulu," ujar Hengki Haryadi saat dihubungi detikcom, Senin (14/11/2022).

Saat ditanya kemungkinan sekeluarga tewas 'mengering' ini terlilit utang pinjaman online (pinjol), Hengki Haryadi enggan menarik kesimpulan tersebut.

"Intinya, berbagai kemungkinan sebab dan motif sedang dalam pendalaman," imbuh Hengki.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: analisis pakar....

Simak video '5 Fakta Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas 'Mengering' di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]



Analisis Pakar: Terjadi Pembunuhan dan Bunuh Diri

Pakar psikologi forensik lulusan UGM dan Universitas Melbourne, Reza Indragiri Amriel, memberikan analisisnya. Menurutnya, kematian sekeluarga 'mengering' di Kalideres adalah kombinasi pembunuh dan bunuh diri.

"Kombinasi homicide (pembunuhan) dan suicide (bunuh diri), sebetulnya perkiraan saya tentang kasus tersebut," ujar Reza kepada wartawan, Minggu (13/11).

Menurut Reza, polisi tak bisa menarik kesimpulan tunggal bahwa hanya ada satu faktor penyebab kematian seluruh jenazah itu. Polisi, jelas Reza, harus memilah satu per satu untuk memastikan penyebab kematian setiap jenazah.

"Kepolisian harus tetap memilah satu per satu untuk memastikan jenazah A meninggal karena apa, jenazah B karena apa, dan seterusnya. Karena tidak tertutup kemungkinan dari empat orang (jenazah) tersebut ada faktor kematian yang sifatnya kombinasi," imbuh Reza.

Ia mencontohkan, salah satu korban meracuni anggota keluarganya, kemudian korban bunuh diri. Sehingga dalam kasus ini, dikatakan ada dua penyebab kematian, yaitu pembunuhan dan bunuh diri.

Dari dugaan awal polisi, para korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama sehingga mengalami dehidrasi. Reza menyebut hal itu belum bisa menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya dengan keempat orang sekeluarga yang tewas.

"Menurut saya, penjelasan mengenai perut kosong belum mencapai titik akhir. Tetap harus dipastikan penyebab kematian itu sifatnya alami atau kecelakaan atau bunuh diri atau pembunuhan," kata Reza.

Penyelidikan Ilmiah

Hingga saat ini, polisi belum menyimpulkan penyebab sekeluarga 'mengering' karena tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Artinya, dugaan korban meninggal akibat kelaparan hingga saat ini belum menjadi kesimpulan akhir.

"Yang utama secara scientific crime investigation tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan. Tim lapangan kami masih terus bergerak di lapangan," ucap Hengki Haryadi kepada detikcom, Sabtu (12/11).

Saat ini, kata Hengki Haryadi, pihaknya menunggu hasil kedokteran forensik dan laboratorium forensik, termasuk mendalami kemungkinan adanya zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh korban.

"Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik (untuk pemeriksaan toksikologi dan histopatologi), mengenai sebab-sebab kematian secara akurat," kata Hengki Haryadi.

Baca di halaman selanjutnya: penjelasan soal temuan lilin hingga kapur barus....

Analisis Polisi soal Temuan Lilin-Kapur Barus

Polisi mengungkapkan sejumlah temuan di rumah empat orang sekeluarga tewas 'mengering' di Citra Garden Extension I Kalideres, Jakarta Barat. Bedak tabur, kapur barus, hingga lilin ditemukan di rumah tersebut.

Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy mengatakan bedak tabur tersebut ditemukan di dalam kamar. Namun posisinya tidak ditaburkan ke tubuh mayat.

"Bedak bayi ya di kamar. Nggak dicecerkan ke tubuh mayat," kata Avrilendy saat dihubungi, Senin (14/11).

Selain itu, ditemukan barang bukti lainnya berupa lilin. Avrielendy menduga lilin tersebut digunakan untuk penerangan mengingat aliran listrik di rumah tersebut sudah diputus.

"(Lilin) ya sudah dipakai, saya lupa jumlahnya. "Biasalah, itu kan untuk antisipasi mati lampu kan ada lilin," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengungkapkan soal temuan bedak dan kapur barus di rumah sekeluarga 'mengering' itu kemungkinan untuk menghilangkan bau.

"Itu ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus. Menurut dokter, itu untuk menghilangkan bau," katanya.

Halaman 2 dari 3
(mea/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads