Kabupaten Tangerang masih tergenang oleh banjir. Banjir disebut karena aliran Sungai Cirarab dan Situ Gelam. Ribuan orang di empat kecamatan terdampak.
Salah satu kondisi banjir parah adalah di Villa Tomang Baru. Gegara tanggul yang jebol sejak Sabtu (12/11), rumah warga terendam banjir dan sebagian ada yang mengungsi.
Berikut fakta-fakta soal banjir di Kabupaten Tangerang:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1) 4.751 KK Terdampak
BPBD Kabupaten Tangerang menyampaikan data korban terdampak banjir pada Senin (14/11/2022). Disebut sebanyak 4.751 KK terdampak.
"Ada 4.751 (KK terdampak) datanya," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat ketika dihubungi, Senin (14/11/2022).
Hingga Senin (14/11) siang, Ujat mengatakan ada 350 orang telah diungsikan. Pihak BPBD Kabupaten Tangerang juga memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang mengungsi.
"Warga yang masih dievakuasi di RW 8, 17, dan 20 kurang lebih 350 orang. Tempat evakuasi, masjid, balai warga dan posyandu," kata Ujat.
Dia mengatakan banjir sudah berangsur surut di beberapa lokasi. Namun masih ada di sejumlah titik masih banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
"Iya genangan si udah surut ya. Kalau yang paling tinggi (banjir) sedada orang dewasa di RW 17 dan 20, yang posisinya paling deket dengan Situ Gelam," ucapnya.
2) Banjir di 4 Kecamatan
Berdasarkan data BPBD Kabupaten tangerang pukul 00.30 WIB, Senin (14/11) ada empat kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir. Kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Curug, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, dan Kecamatan Sepatan.
Terdapat lima titik yang menjadi lokasi banjir. Titik-titik itu adalah Kelurahan Binong, Kecamatan Curug; Perumahan Permata Tangerang, Kecamatan Pasar Kemis; Perumahan Villa Tomang Baru, Kecamatan Pasar Kemis; Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua; Perumahan Prima Tangerang, Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.
3) Tanggul Jebol di Villa Tomang Baru
Banjir di Villa Tomang Baru dikarenakan tanggul jebol sejak Sabtu (12/11). Pada Senin (14/11/2022), pukul 10.10 WIB banjir masih menggenangi kawasan permukiman. Tinggi air di lokasi sekitar 60 centimeter.
Di kawasan RW 15 Villa Tomang Baru, Pasar Kemis. Sejumlah warga masih menetap di rumahnya dan tidak mengungsi.
Beberapa warga terlihat mengeringkan pakaian yang terendam banjir. Ada pula warga yang mulai membersihkan rumahnya dari sisa lumpur yang menggenang.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4) Warga Sebut Sering Alami Banjir
warga Villa Tomang Baru, Hendi mengatakan banjir di wilayah rumahnya kerap terjadi setiap tahun. Namun beberapa tahun lalu, banjir makin sering terjadi di wilayahnya.
"Memang kalau dulu kan per 5 tahun sekali (banjir). Kalau sekarang memang hampir tiap tahun bisa dihitung satu bulan bisa 6 kali ini tergenang," kata dia.
5) Harap Turap Segara Dibangun
Hendi pun berharap segera ada pembangunan turap di sekitar aliran Sungai Cirarab. Dia berharap turap dapat mencegah banjir terjadi lagi di wilayahnya.
"Harapan saya minta buru-buru diturap, memang sempat diurus ke pusat tapi belum turun-turun. Itu doang yang kita tunggu. Kalau mungkin itu udah diturap, sudah nggak ada ini (banjir) kan bisa dibantu sama turap," ucap Hendi.
6) Masalah Pengungsi
Posko pengungsian warga Villa Tomang Baru yang terdampak banjir kekurangan obat-obatan.
Pengungsian berlokasi di RW 17, Villa Tomang Baru. Salah satu pengungsi, Sartiah (51), mengatakan di posko pengungsiannya kekurangan obat-obatan. Dia berharap obat-obatan segera diberikan.
"Obat-obatan yang belum. Makanya ketika kemarin pihak Kecamatan datang, saya minta obat-obatan, vitamin gitu, sama susu buat anak-anak," ujar Sartiah di posko pengungsian, Senin (14/11/2022).
7) Pengungsi Kecukupan Makanan
Sartiah mengatakan makanan yang diberikan tidak ada kekurangan. Dia menyebutkan bantuan makanan telah datang dari banyak pihak.
"Masalah makan aman. Alhamdulillah kita tidak kelaparan. Bantuan banyak. Ada dari BNPB, kecamatan, gereja, terus wihara. Makan kita nggak kurang," ujar Sartiah.