Pengungsi Banjir Akibat Tanggul Jebol di Tangerang Kekurangan Pakaian-Obat

Pengungsi Banjir Akibat Tanggul Jebol di Tangerang Kekurangan Pakaian-Obat

Adrial Akbar - detikNews
Senin, 14 Nov 2022 18:27 WIB
Pengungsi banjir akibat tanggul jebol di Tangerang.
Pengungsi banjir akibat tanggul jebol di Tangerang. (Adrial Akbar/detikcom)
Tangerang -

Tembok tanggul yang berbatasan dengan perumahan Villa Tomang Baru, Tangerang, jebol hingga menyebabkan banjir. Posko pengungsian warga yang terdampak banjir kekurangan obat-obatan.

Pengungsian berlokasi di RW 17, Villa Tomang Baru. Salah satu pengungsi, Sartiah (51), mengatakan di posko pengungsiannya kekurangan obat-obatan. Dia berharap obat-obatan segera diberikan.

"Obat-obatan yang belum. Makanya ketika kemarin pihak Kecamatan datang, saya minta obat-obatan, vitamin gitu, sama susu buat anak-anak," ujar Sartiah di posko pengungsian, Senin (14/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sartiah mengatakan makanan yang diberikan tidak ada kekurangan. Dia menyebutkan bantuan makanan telah datang dari banyak pihak.

"Masalah makan aman. Alhamdulillah kita tidak kelaparan. Bantuan banyak. Ada dari BNPB, kecamatan, gereja, terus wihara. Makan kita nggak kurang," ujar Sartiah.

ADVERTISEMENT

Sartiah mengungkapkan ketika banjir datang hanya sempat menyelamatkan baju. Sedangkan barang-barang berharga lainnya terendam banjir.

"Baju saja. Sisanya nggak bisa karena air cepat banget. Soalnya kalau tanggul jebol kaya banjir bandang aja. Kita nggak bisa nyelamatin apa-apa. Sudah kabur saja bawa baju," sebutnya.

Sartiah mengatakan ketika tanggul jebol sempat terdengar suara kencang. Saat itu, menurut Sartiah, aliran Sungai Cirarab memang sedang deras akibat curah hujan yang tinggi.

"Kenceng (suara tanggul jebol). Suara air kencang. Sama air kencang. Ya itu ada bunyinya. Hujan, habis hujan airnya kan deras, jadi air nggak bisa nampung, jadi (tanggul) jebol," ucapnya.

Sementara itu, pengungsi lainnya, Dede Tris (51), mengatakan kekurangan pakaian. Ketika banjir, dia tidak sempat menyelamatkan pakaiannya.

"Pakaian belum ada, cuman makanan itu doang. Obat-obatan juga belum ada. Kasihan anak-anak juga, anak-anak ya terbengkalai sekolahnya. Pakaian anak juga seragam pun tak terselamatkan," ujar Dede.

Adapun rumah Dede sendiri bersebelahan dengan tanggul yang jebol. Dia pun mengatakan kondisi rumahnya kini masih terendam banjir cukup tinggi.

"Tadi sudah saya lihat cuman masih tinggi juga (banjir). Berantakan lah (kondisi rumah). Cuman saya belum sempat ke dalam. Saya nggak berani soalnya takut ada binatang gitu," ujarnya.

"Ketika saya pulang ternyata (tanggul) rumah itu jebol ya saya kaget kan. Saya juga nggak kepikiran, soalnya saya liat masih kuat (kondisi tanggul)," ujarnya.

Dede berharap pemerintah segera memasang turap di sekitar sungai Cirarab. Hal itu, menurut Dede, agar wilayah rumahnya aman dari banjir.

"Minta tolong sama pemerintah ya kalau bisa diturap sebaik mungkin, gimana caranya, supaya kita aman dari banjir. Supaya kita aman dari banjir, kasihan anak-anak, kita mah mikirnya itu aja," ucapnya.

4.751 KK Jadi Korban Banjir

Sebelumnya diberitakan, banjir terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Cirarab dan Situ Gelam. Sebanyak 4.751 kepala keluarga (KK) di 4 kecamatan terdampak banjir.

Hingga siang ini, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengatakan ada 350 orang telah diungsikan. Berdasarkan data BPBD Kabupaten tangerang pukul 00.30 WIB, Senin (14/11), ada 4 kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir, yaitu Kecamatan Curug, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, dan Kecamatan Sepatan.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads