Utusan PBB Puji Program BCL Inisiasi KKP di Opening Ocean 20

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Senin, 14 Nov 2022 15:59 WIB
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono bersama Peter Thomson, Utusan Khusus Sekjend PBB bidang Kelautan saat menghadiri pembukaan Ocean 20 yang merupakan bagian dari kegiatan KTT G20 di Nusa Dua, Bali (Foto: KKP)
Jakarta -

Utusan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Peter Thomson mengapresiasi pelaksanaan program Bulan Cinta Laut (BCL) yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia menilai program tersebut menjadi langkah baik sebagai solusi mengurangi populasi sampah plastik di laut.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di pembukaan Ocean 20 yang menjadi rangkaian kegiatan G20 di Nusa Dua, Bali.

"Bulan Cinta Laut inisiatif yang bagus untuk memerangi sampah plastik di laut," ujar Peter dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

Seperti diketahui, Bulan Cinta Laut merupakan salah satu program Ekonomi Biru KKP yang dirancang untuk mengurangi sampah plastik di laut. Terdapat lebih dari 67 ton sampah telah diangkut dari laut dan wilayah pesisir di Indonesia dalam aksi bersih pantai dan laut yang dilakukan sepanjang Oktober lalu.

Peter mengatakan menjaga kesehatan ekosistem laut menjadi hal penting yang perlu dilakukan bersama oleh seluruh pihak. Sebab, kesehatan ekosistem laut erat kaitannya dengan perubahan iklim. Laut yang sehat akan berkontribusi pada pengurangan karbon penyebab pemanasan global.

"Kita harus meninggalkan dunia yang baik untuk anak cucu kita. Kita tidak bisa sendiri, harus usaha bersama," urainya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan terima kasih atas apresiasi progra, Bulan Cinta Laut (BCL). Ia menyebut program ini sudah berjalan sepanjang tahun 2022, dan resmi dicanangkan sebagai gerakan nasional pada Oktober lalu bertepatan dengan hari jadi Kementerian Kelautan dan Perikanan ke-23 tahun.

Dalam pelaksanaan BCL, pihaknya juga melibatkan multipihak mulai dari nelayan, pemerintah daerah, TNI/Polri hingga para pelajar. Ia berharap aksi ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan laut sebagai sumber penghidupan.

"BCL akan terus dilaksanakan untuk mengurangi sampah plastik di laut. Ini juga menghadirkan ekonomi sirkular di wilayah pesisir khususnya bagi para nelayan. Di sektor perikanan penataan juga terus dilakukan di antaranya akan menerapkan sistem penangkapan ikan berbasis kuota, memperluas kawasan konservasi dan mengembangkan budidaya perikanan berkelanjutan, untuk menjaga populasi ikan di laut tetap terjaga," paparnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menghadirkan ekosistem laut yang sehat. Terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas laut mencapai 6,4 juta kilometer persegi.

Ia pun mengatakan Indonesia terus berkomitmen untuk mengelola laut secara berkelanjutan. Selain melalui pengentasan masalah sampah di laut, Indonesia juga terus berupaya mengelola perikanan secara berkelanjutan.

"Perlu kerja sama untuk mengatasi kesenjangan saat ini dalam tata kelola dan manajemen laut, dan menetapkan dasar untuk kesehatan laut, industri laut yang berkelanjutan, dan investasi laut untuk pengembangan masyarakat dan komunitas yang bermanfaat bagi laut yang berkelanjutan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Ocean 20 Presidensi Indonesia menjadi perhelatan pertama di event G20. Forum Ocean 20 membahas berbagai hal di bidang kelautan antara lain kesehatan laut, ekonomi biru, konservasi laut, pendanaan biru, blue food, hingga energi terbarukan.

Lihat juga Video: Jokowi Bertemu PM Albanese: Saya Senang Australia Sangat Dukung KTT G20







(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork