Tragedi Kanjuruhan dan Desakan PSSI Mundur dalam Kacamata Survei

Tragedi Kanjuruhan dan Desakan PSSI Mundur dalam Kacamata Survei

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 13 Nov 2022 22:13 WIB
Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Aturan FIFA dan Penjelasan Polisi
Tragedi Kanjuruhan. (Foto: AFP via Getty Images/STR)
Jakarta -

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei mengenai reformasi PSSI usai Tragedi Kanjuruhan. Survei itu menunjukkan adanya desakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) beserta jajarannya mengundurkan diri.

Survei tersebut dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022 dengan mewawancarai 1.220 responden secara tatap muka. Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling.

Sampel berasal dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan asumsi metode simple random sampling dengan margin of error (MoE) survei sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei ini dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desakan itu muncul dari mayoritas responden. Survei itu merekam sebanyak 60,2% responden setuju Iwan Bule beserta jajarannya mundur dari kepengurusan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.

Responden diberi pertanyaan yang berbunyi, 'TGIPF telah merampungkan tugasnya dan melaporkan kepada Presiden, salah satu rekomendasi hasil kerja TGIPF adalah agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan rekomendasi tersebut?'.

ADVERTISEMENT

Hasilnya sebagai berikut:

1. Sangat setuju 5,6%
2. Setuju 54,6%
3. Kurang setuju 12,8%
4. Tidak setuju sama sekali 5,5%
5. Tidak tahu 21,4%

Adapun total 60,2% responden setuju Ketum PSSI dan jajarannya mengundurkan diri, dengan rincian sangat setuju 5,6% responden dan setuju 54,6% responden. Sedangkan 18,3% responden tidak setuju.

"Dari yang tahu tragedi tersebut, mayoritas 60,2% setuju/sangat setuju dengan rekomendasi TGIPF agar Ketum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri. Yang tidak setuju hanya 18,3% yang tidak jawab mungkin merasa isunya di bawa kavling mereka, itu 21,4%," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Minggu (13/11/2022).

Kemudian, responden juga ditanyai soal upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk menindaklanjuti rekomendasi TGIPF tersebut. Hasilnya, 43% responden ingin pemerintah mengeluarkan imbauan agar Ketua dan Pengurus PSSI mundur dari jabatannya.

Sedangkan 32,5% responden meminta pemerintah melibatkan FIFA untuk meminta Ketua dan Pengurus PSSI mundur dari jabatannya serta 24,6% responden tak menjawab.

"Dari yang tahu tragedi tersebut, lebih banyak yang setuju 43% dengan pendapat pemerintah mengeluarkan imbauan agar Ketua dan Pengurus PSSI mundur dari jabatannya," imbuhnya.

Responden juga diberi pertanyaan yang berbunyi, 'Jika Ketua Umum PSSI dan Pengurusnya tidak bersedia mundur dari jabatannya, apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah?... (%)'.

Hasilnya, sebagai berikut:

1. 28,6% responden meminta pemerintah terus menekan agar Ketua dan pengurus PSSI mundur.

2. 27,1% responden meminta pemerintah mengeluarkan keputusan pembubaran kepengurusan PSSI saat ini, sekalipun melanggar aturan FIFA

3. 18,6% responden memandang pemerintah tak bisa ikut campur karena PSSI hanya tunduk kepada aturan FIFA

4. 25,7% responden tidak tahu atau tak menjawab.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Erick Thohir Dinilai Paling Pantas Gantikan Iwan Bule

Survei yang sama juga merekam sejumlah nama yang dinilai pantas untuk menggantikan Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI jika nantinya betul-betul mundur. Ada delapan nama yang muncul, teratas yakni Menteri BUMN Erick Thohir.

Responden diberi pertanyaan yang berbunyi, 'di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling pantas menjadi Ketua Umum PSSI?... (%)'.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 24,1% responden memilih Erick Thohir sebagai sosok yang pantas menjadi Ketum PSSI. Kemudian, disusul oleh Najwa Shihab 10,4% dan Kaesang Pangarep 5,8%.

Adapun, nama Ketum PSSI petahana, Mochamad Iriawan berada di urutan keempat dengan suara sebanyak 5,4%. Berikut rinciannya:

1. Erick Thohir: 24,1%
2. Najwa Shihab: 10,4%
3. Kaesang Pangarep: 5,8%
4. Mochamad Iriawan (Iwan Bule): 5,4%
5. M Mahfud MD: 4,9%
6. Azrul Ananda 3,0%
7. La Nyalla Mattalitti: 2,1%
8. Ratu Tisha Destria: 1,3%
9. Lainnya: 0,4%
10. tak tahu: 42,7%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan nama Menteri BUMN itu unggul di seluruh kelompok demografi responden. Kendati begitu, keunggulannya tak mencapai angka 50%.

"Secara umum Erick unggul dari semua demografi, Minang juga unggul dia. Intinya, Erick unggul tapi keunggulannya masih di bawah 50%," kata Burhanuddin.

Selanjutnya, simulasi calon Ketum PSSI dikerucutkan menjadi 3 nama, yaitu Erick Thohir, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan Ketum PSSI petahana, Iwan Bule. Hasilnya, Erick Thohir kembali unggul. Berikut hasilnya:

1. Erick Thohir: 40%
2. La Nyalla Mattalitti: 5,1%
3. Iwan Bule: 8,4%
4. 46,5% tak menjawab

"Ini 3 nama juga tidak ada perubahan berarti, pemilih Najwa Shihab dan lain-lain yang tidak ada di simulasi 3 nama cenderung lari ke Erick Thohir, dibandingkan ke La Nyalla atau Iwan Bule," jelas Burhanuddin.

Lalu, bagaimana dengan simulasi tokoh yang paling pantas menjadi Ketum PSSI secara head to head (2 nama)? Begini hasilnya:

Erick Thohir vs La Nyalla:
1. 45,4% Erick Thohir
2. 6,2% La Nyalla Mattalitti
3. 48,4% tak menjawab

Erick Thohir vs Iwan Bule:
1. 43,8% Erick Thohir
2. 9,3% Iwan Bule
3. 46,8% tak menjawab

"Kalau mau di head to head kan, kalau lawannya La Nyalla, Erick Thohir menang telak di mata warga. Lawan Iwan Bule juga lebih telak," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(fca/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads