Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Diberi Bantuan Biaya Pendidikan

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Diberi Bantuan Biaya Pendidikan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Nov 2022 04:52 WIB
Doa bersama dan juga memberikan bantuan pendidikan untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang. Kegiatan ini digelar sebagai empati kepada keluarga korban. (dok Ist)
Foto: Doa bersama dan juga memberikan bantuan pendidikan untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang. Kegiatan ini digelar sebagai empati kepada keluarga korban. (dok Ist)
Jakarta -

Doa bersama dan juga pemberian bantuan pendidikan untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang. Kegiatan ini digelar sebagai empati kepada keluarga korban.

"Sebagai pribadi dan mewakili seluruh keluarga besar Rampai Nusantara kami ikut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi yang menimpa saudara-saudara kita Aremania beberapa waktu lalu," kata Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah, Sabtu (12/11/2022).

Dia mengatakan bantuan pendidikan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan empati keluarga besar RN. Meski begitu, dia menegaskan bantuan yang diberikan tidak ada harganya dibandingkan duka dan rasa kehilangan pihak keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami gelar doa bersama serta sampaikan secara langsung rasa empati dan duka yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan sekaligus memberikan bantuan untuk keluarga korban yang ditinggalkan oleh kepala keluarganya. Secara nominal ini tidak seberapa namun semoga saja dapat memberikan keringanan kepada mereka," ungkapnya.

Acara doa bersama dan penyerahan bantuan biaya pendidikan ini digelar Dewan Eksekutif Nasional RN di Kota Malang, Jumat (11/22). Wakil Ketua Umum RN Denny Cagur ikut menyerahkan langsung kepada keluarga korban.

ADVERTISEMENT

Denny Cagur berharap tidak ada lagi kejadian serupa di seluruh pertandingan sepakbola di tanah air. Dia juga meminta seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pertandingan dapat mengantisipasi sedini mungkin.

"Olahraga harusnya menjadi arena hiburan dan kebugaran masyarakat, tidak seharusnya ada nyawa yang hilang karena event olahraga, kami mendukung penuh pihak-pihak terkait untuk berbenah sebaik mungkin sehingga tidak terulang kejadian serupa," kata dia.

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang dihelat Sabtu (1/10) malam. Sebanyak 135 orang meninggal dalam insiden tersebut dan ratusan orang lain terluka.

Peristiwa itu terjadi karena kericuhan yang terjadi setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya. Penonton berdesakan saat keluar dari Stadion Kanjuruhan setelah dibubarkan aparat.

Penonton sempat masuk ke dalam lapangan. Aparat lalu memukul mundur hingga menembakkan gas air mata hingga membuat para penonton berebut keluar dari stadion.

Ada enam orang yang dijadikan tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Keenam tersangka tersebut ialah Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi; Danki Brimob Polda Jatim, AKB Hasdarman; Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto; Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita; Ketua Panpel Pertandingan, Abdul Haris; dan Security Officer, Suko Sutrisno.

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads