Beda Kodir ART Sambo Saat Ditanya Hakim dan Pengacara hingga Jadi Sorotan

Beda Kodir ART Sambo Saat Ditanya Hakim dan Pengacara hingga Jadi Sorotan

Zunita Putri, Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Rabu, 09 Nov 2022 10:10 WIB
Jakarta -

Hakim menyindir ART Ferdy Sambo, Diryanto atau Kodir, yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Kodir dinilai bak orang sakit gigi saat ditanyai hakim, tapi lancar saat ditanyai pengacara.

Kodir dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (8/11/2022). Kodir awalnya dicecar oleh hakim soal suara tembakan.

Kodir awalnya mengaku melihat Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Yosua, hingga Putri Candrawathi tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Menurutnya, Ferdy Sambo tiba di lokasi sekitar 10 menit kemudian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke mana FS? tanya hakim.

"Masuk ke dalam," ucap Kodir.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Sambo masuk ke rumah dinas lewat garasi. Kodir mengatakan Sambo masuk sendirian, sementara ajudan bernama Adzan Romer menunggu di luar rumah.

"Ke mana Romer?" tanya hakim.

"Masih di luar. Kemudian saya nyamperin Romer," ujar Kodir.

Kodir mengaku mendengar suara tembakan. Dia menyebut ada tiga suara tembakan yang didengarnya dan membuatnya takut.

"Apa yang Saudara lakukan?" tanya hakim.

"Karena panik, takut, saya juga panik," ucap Kodir.

"Kenapa panik?" tanya hakim.

"Bingung, Yang Mulia, saya mondar-mandir," ujarnya.

Kodir mengaku tak ikut masuk setelah suara tembakan mereda. Dia mengaku baru masuk ke rumah pada malam hari.

Kodir juga mengaku melihat Putri Candrawathi diantarkan oleh Sambo keluar dari rumah dinas setelah suara tembakan mereda. Dia juga mengaku diperintah Sambo untuk memanggil AKBP Ridwan Soplanit, yang saat itu merupakan Kasat Reskrim Polres Jaksel. Rumah Ridwan berada di sebelah rumah dinas Ferdy Sambo.

"Ada perintah Sambo ke Saudara, apa?" tanya hakim,

"Untuk melihat apakah ada Bapak Kasat apa tidak. Terus saya lari ke pos, saya tanya ke driver-nya," ujar Kodir.

"Disampaikan apa oleh Sambo?" tanya hakim.

"Tidak ada, hanya yang untuk manggil Kasat," jawab Kodir.

Hakim juga sempat mencecar Kodir apakah mendengar obrolan Sambo dengan Bharada Richard Eliezer setelah geger suara tembakan itu. Dia sempat tak menjawab saat terus dicecar hakim.

"Saudara melihat pada saat Sambo kepada Richard dia akan bertanggung jawab, taruhannya jabatan?" tanya hakim.

"Saya tidak mendengar," ujar Kodir.

"Barusan Saudara Romer saksinya Kodir. Sekarang Saudara bilang tidak tahu?" tanya hakim lagi. Kodir pun hanya diam.

Dicecar Jaksa soal Bersihkan Darah

Jaksa mencecar Kodir soal pembersihan rumah yang menjadi TKP pembunuhan Yosua. Kodir mengaku melaporkan rumah sudah bersih kepada Kuat Ma'ruf.

"Kenapa harus lapor ke Kuat? Kan tiap hari tugas ART bersihkan rumah. Kenapa Harus lapor Kuat, 'Om rumah sudah bersih'?" tanya jaksa.

"Itu spontan," ujar Kodir.

Kodir juga dicecar apakah dirinya mengetahui rencana isolasi mandiri keluarga Ferdy Sambo di rumah dinas itu atau tidak. Namun Kodir tidak menjawab.

Jaksa kemudian bertanya apakah Kodir tidak takut saat diminta membersihkan darah Yosua. Menurut Kodir, dirinya sempat takut dan tidak tahu itu darah siapa.

"Saudara kok nggak takut bersihkan darah? Saudara tahu kejadian apa?" tanya jaksa.

"Tidak tahu," ujarnya.

Kodir mengaku membersihkan darah setelah ambulans datang. Dia juga menyebut tak ada garis polisi yang dipasang saat itu.

"Kok Saudara mau bersihkan darah itu tapi bunyi tembakan Saudara lari-lari?" tanya jaksa.

"Banyak orang di dalam," jawab Kodir.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dicecar soal CCTV

Kodir juga dicecar soal keberadaan CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo. Dia menyebut seluruh CCTV itu rusak.

"Ada delapan CCTV," kata Kodir.

"Ingat di mana?" tanya jaksa.

"Ingat, di lantai 2, di lantai 2 di kamar anak ada 3, kamar anak masing-masing satu, di luar nonton (dekat) TV ada satu, kemudian di bawah lantai dasar, di taman depan ada satu, di garasi belakang ada satu, di ruang tengah ada satu, di kamar Ibu ada satu," jawab Kodir.

Jaksa pun menanyakan di mana lokasi DVR CCTV. Kodir menyebut DVR CCTV ada di kamar Putri Candrawathi.

Kodir mengklaim seluruh CCTV di dalam rumah Sambo sudah mati dan belum diperbaiki. Kodir menyebut CCTV itu sudah tidak berfungsi sejak 15 Juni.

"Lapor nggak ke bosmu?" tanya jaksa.

"Ke almarhum, melalui WhatsApp ke almarhum," jawab Kodir.

"Handphone-mu disita nggak?" tanya jaksa lagi.

"Disita," jawab Kodir.

Dicecar soal Grup WA

Jaksa juga bertanya apakah ada grup WhatsApp untuk ART dan para ajudan Sambo. Kodir membenarkan hal itu.

"Ada tidak dibuatkan grup di WhatsApp untuk ART dan ADC?" tanya jaksa.

"Ada, Pak," jawab Kodir.

Jaksa kemudian bertanya siapa admin grup tersebut. Kodir mengaku lupa.

"Yang buatkan siapa?" tanya jaksa.

"Saya lupa," jawab Kodir.

"Siapa adminnya?" tanya jaksa.

"Saya lupa, Pak, tidak memperhatikan," jawab Kodir.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kodir Saat Ditanyai Pengacara

Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis, juga sempat bertanya ke Kodir. Dia dicecar penggunaan rumah dinas Ferdy Sambo.

Arman juga bertanya tentang CCTV di rumah dinas Sambo saat itu. Kodir mengatakan CCTV di rumah dinas Sambo rusak semuanya.

"Lapor nggak CCTV?" tanya Arman.

"Pertama ke almarhum, pertama ke WhatsApp," ujarnya.

Arman kemudian menunjukkan tangkapan layar berisi pesan Kodir ke Yosua saat itu. Selain itu, Kodir juga ditanya soal siapa yang memasang CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga.

"Untuk yang di Kompleks Polri, yang memasang kalau nggak salah Pak Leon, tukang CCTV," ujarnya.

"Teman siapa?" tanya pengacara.

"Teman Bapak kalau nggak salah," jawab Kodir.

Dia mengatakan CCTV itu dipasang pada 2017. Dia menyebut Sambo meminta CCTV dipasang untuk keamanan bersama.

"Siap, untuk kompleks. Untuk pemasangan dari Bapak, tapi untuk keperluan warga," ujarnya.

Hakim Sindir Kodir Bak Orang Sakit Gigi

Hakim pun menyindir Kodir yang dinilai lancar menjawab pertanyaan pengacara, namun tidak saat ditanya hakim atau jaksa. Menurut hakim, Kodir seperti orang sakit gigi saat ditanya hakim atau jaksa.

"Lancar banget malam ini jawabannya, tadi waktu ditanya saya, ditanya jaksa penuntut umum kayak sakit gigi semua," kata ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso saat sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Wahyu menyoroti Kodir yang dinilainya sangat lancar menjawab pertanyaan dari kuasa hukum Ferdy Sambo. Hakim Wahyu mengingatkan Kodir akan menjadi saksi lagi di sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa lain.

"Terutama si Kodir ini, lancar banget jawabannya, Dir. Besok kita masih ketemu, lho, Dir, lancar kayak gini nggak, Dir?" ujar hakim.

Hakim juga menyebut Kodir seperti sedang sakit gigi saat menjawab pertanyaan hakim dan jaksa pada sidang dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer. Namun, kata hakim Wahyu, Kodir begitu lancar menjawab pertanyaan dari kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Kamu kemarin macam sakit gigi kemarin ditanya, bilang tidak tahu, ini ditanya pengacara cepat banget jawabnya," ungkap hakim.

Hakim Wahyu menyebut kesaksian para ART keluarga Ferdy Sambo bakal dinilai konsistensinya pada sidang selanjutnya. Hakim mewanti-wanti para ART Sambo untuk tidak berbohong.

"Besok kita lihat, apakah Saudara masih berbohong atau tidak. Masa sih Damson tadi ditanya saudara terdakwa Ferdy Sambo ikut PCR? Ditanya penasihat hukum tidak tahu, haduh," kata hakim.

Halaman 2 dari 3
(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads