Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memimpin apel di Polsek Muara Gembong, Bekasi, pagi ini. Hal ini dilakukan agar jajaran Polsek mengerti dan memahami arahan dari Presiden Joko Widodo maupun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain Fadil Imran, seluruh pejabat utama (PJU) Polda Metro Jaya juga memimpin apel pagi di polsek-polsek wilayah hukum Polda Metro Jaya. Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo memimpin apel di Polsek Cengkareng, sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya memimpin apel di Polsek Kebon Jeruk.
"Tujuannya agar jajaran polsek mengerti dan memahami apa yang menjadi arahan Presiden, Kapolri, maupun Kapolda. Termasuk bagaimana Polri saat ini harus berbenah dalam pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada detikcom, Rabu (9/11/2022).
Dalam apel pagi di Polsek Muara Gembong, Irjen Fadil Imran menyoroti masalah kepercayaan publik terhadap Polri. Kepercayaan publik terhadap Polri menurun setelah kasus Duren Tiga hingga kasus Kanjuruhan.
"Kondisi saat ini, bila kita bandingkan dengan masa pandemi COVID-19 yang sedang mencapai puncaknya, tentunya sangatlah berbeda, di mana pada kondisi tersebut Polri sangat dipercaya oleh masyarakat, bahkan menduduki peringkat teratas setelah lembaga Kepresidenan dan TNI karena kinerja kita dalam meredakan pandemi COVID-19 sehingga menunjang laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen. Namun, bila kita lihat kondisi saat ini, pasca-kasus Duren Tiga, kasus kekerasan, polisi hedon, salah mengambil langkah, dan bahasa yang justru memperkeruh suasana, serta lain sebagainya, telah membuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri turun secara drastis," ujar Fadil dalam amanatnya pada apel pagi yang disampaikan Kombes Zulpan.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini kemudian menyampaikan tujuh poin arahan Presiden Jokowi yang disampaikan pada 14 Oktober 2022 di Istana Negara. Berikut 7 poin yang disampaikan oleh Fadil Imran kepada jajaran Polsek Muara Gembong:
1. Masalah gaya hidup
2. Keluhan pelayanan masyarakat
3. Solidaritas TNI-Polri harus dijaga
4. Kesamaan visi dan misi
5. Penegakan hukum secara terukur dan objektif
6. Komunikasi publik yang baik
7. Libatkan kerja sama dengan elemen masyarakat
"Berkaitan dengan poin keluhan pelayanan masyarakat, berdasarkan hasil survey Populi Center terkait penilaian perilaku anggota Polri, tercatat tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri menurun hingga mencapai poin 54,4 persen. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari berbagai aspek, antara lain pungli sebanyak 29,7 persen, sewenang-wenang sebanyak 22,5 persen, cari-cari kesalahan sebanyak 19,2 persen, hidup mewah sebanyak 12,7 persen dan lainnya sebanyak 8,3 persen," paparnya.
Fadil Imran meminta jajaran polsek memperhatikan dengan serius setiap penjabaran tugas dan tanggung jawab sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polsek sebagai etalase Polri diharapkan menjaga setiap tingkah laku, tutur kata, dan tindakan.
"Saat ini kita telah menjadi sorotan utama bagi publik. Untuk itu, segala tingkah laku, tutur kata, dan tindakan pribadi kita akan selalu menjadi etalase penilaian masyarakat terhadap Korps Bhayangkara, sehingga kita harus pandai menangkap sentimen publik karena masyarakat dunia saat ini sudah terhubung satu sama lain. Mari ubah persepsi dan memenangkan hati serta pikiran masyarakat," imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak Video 'Kapolri soal Setoran untuk Atasan, Demi Sekolah hingga Jabatan':
(mei/fjp)