Jakarta -
Karangan bunga 'Selamatkan JakPro' menjadi polemik. Beberapa tuntutan tertulis dalam karangan bunga tersebut, termasuk meminta pimpinan JakPro berjuang bukan untuk Si Cantik.
Muncul karangan bunga misterius ditujukan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi alias Pras. Karangan bunga itu bertuliskan permintaan agar dari PT Jakarta Propertindo (JakPro) diselamatkan.
Berdasarkan foto yang diterima, tiga karangan bunga itu diletakkan di halaman Pendopo Balai Kota DKI Jakarta di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sejak Selasa (1/11/2022). Karangan bunga pertama mengatakan 'Kondisi JakPro sangat memprihatinkan. Tolong selamatkan JakPro'. Lalu karangan bunga lainnya bertulisan 'Kami butuh pemimpin yang berjuang untuk JakPro, bukan untuk si cantik, Dir SDM JakPro biang keladi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karangan bunga terakhir tertera dari '20 Kadiv Baru JakPro yang memohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme. M Taufiq (Dir SDM) Bertanggung Jawab'.
Ketua DPRD Nilai Ada Masalah Serius
Pras melontarkan kritik keras terhadap kemunculan karangan bunga 'Selamatkan JakPro'. Pras menduga ada persoalan serius di dalam JakPro.
Kritik keras itu dilontarkan Pras saat memimpin Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI bersama eksekutif yang membahas rancangan KUA-PPAS APBD 2023 pada Selasa (1/11). Sebagai BUMD besar, Prasetyo ingin JakPro terbebas dari permasalahan yang mempengaruhi performa perusahaan.
"JakPro ini kita proyeksikan sebagai salah satu BUMD terbesar di DKI. Kalau cuma buat dagelan aja, mending singkirin orang-orang seperti itu," kata Prasetyo di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/11).
Rapat DPRD DKI Jakarta di resort Grand Cempaka Puncak Bogor (Dok. DPRD DKI Jakarta). |
Prasetyo memandang ada persoalan serius di kalangan internal JakPro. Karena itulah, dia mendesak Pemprov menelusuri masalah di balik kemunculan karangan bunga 'selamatkan JakPro'.
"Kalau saya lihat dari foto yang saya lihat ini persoalan serius. Makanya saya harus tahu dulu memangnya ada apa, ada masalah apa di internal JakPro," ujarnya.
Politikus PDIP itu juga memastikan akan berkomunikasi dengan Heru Budi mengenai masalah ini. Dia lantas meminta tiap BUMD dapat menuntaskan berbagai penugasan yang diberikan.
"Nanti akan saya komunikasikan dengan Pj Gubernur karena bagaimanapun semua BUMD dan SKPD harus fit mulai saat ini. Mereka harus fokus menuntaskan penugasan penugasan pemerintah," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya DEWA 19 di JIS Ditunda':
[Gambas:Video 20detik]
Soal Ada Si Cantik
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan investigasi internal terkait munculnya karangan bunga 'selamatkan JakPro' lantaran ada dugaan nepotisme di BUMD tersebut. Direktur Utama PT JakPro Widi Amanasto menyebut isu tersebut masuk ke ranah personal perusahaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Widi saat mengikuti rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS APBD 2023 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta pada Rabu (2/11).
"Untuk masalah-masalah nonteknis seperti disampaikan tadi, kita isu-isu ini kan lah, kira-kira tentang personal dan kita sedang lakukan investigasi terhadap apakah benar info tersebut," kata Widi di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11).
Widi menyampaikan, saat ini tim internal JakPro tengah melakukan pendalaman terkait informasi yang tertera di karangan bunga tersebut. Dia akan menelusuri sosok 'si cantik' yang dimaksud dalam karangan bunga.
"Kami sedang lakukan pendalaman, kira-kira siapa. Ada istilah 'si cantik', cantik bener apa nggak? Atau lain-lainlah," ujar Widi.
Pras pun lantas meminta agar oknum 'si cantik' dibawa ke hadapannya. Widi pun menyanggupinya.
"Besok bawa sini ya, Pak, saya mau lihat si cantik itu yang mana," ujar Prasetyo.
"Nanti kami bawa, Pak, siap," balas Widi.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Heru Budi Minta Tak Gegabah
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan mengecek dan tak gegabah mengambil tindakan.
"Ya itu biasa, nanti bisa ada tahap-tahapannya kan. Kita lihat dulu, tidak perlu gegabah, mekanismenya kita tanya lebih lanjut lagi," ujar Heru kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).
Sementara itu, Direktur Utama JakPro Widi Amanasto kemudian membeberkan hasil penelusuran internal terkait tudingan yang dilayangkan melalui karangan bunga itu. Pertama, dia menegaskan tidak ada pemutusan hak kerja (PHK) karyawan JakPro.
"Selama ini kita confirm tidak ada PHK," jelas Widi.
Heru Budi Hartono (Instagram @herubudihartono) |
Dia juga membantah kabar sejumlah karyawan JakPro pembayaran gajinya menunggak selama 2 bulan. Dia memastikan pembayaran gaji telah dilakukan tepat waktu. Bahkan informasi ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Dukungan Bisnis yang membidangi SDM, Muhammad Taufiqurrachman.
"Mengenai belum digaji, saya kroscek langsung ke Direktur SDM, itu dia bilang tidak ada sama sekali. Mohon ininya, Pak, kita kalau ada waktu kita cariin lagi," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini