Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak para pengusaha muda untuk menghadirkan inovasi baru dalam membangun perekonomian nasional. Menurutnya, inovasi diperlukan agar dapat menawarkan terobosan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan global.
"Terlebih, saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki bonus demografi. Bahkan hingga tahun 2045, saat bangsa kita memasuki era Indonesia Emas, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif. Bonus demografi ini harus bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha muda dengan sebaik-baiknya," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (3/11/2022).
Hal ini ia disampaikan saat menerima Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti di Jakarta hari ini. Ketua DPR RI ke-20 ini pun menjelaskan pandemi COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi negatif di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tercatat inflasi hingga bulan April 2022 mencapai 2,15 persen. Jumlah ini meningkat hampir empat kali lipat dibanding inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,58 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet menilai kondisi ini dipicu oleh kenaikan komoditas energi dan bahan makanan yang masing-masing mencapai 3,91 persen dan 4,01 persen. Di samping itu, pandemi juga telah berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia. Untuk itu, diperlukan kontribusi dari dunia usaha untuk membangun perekonomian nasional, salah satunya dengan mengoptimalkan peran pengusaha muda.
"Peran dan kontribusi dunia usaha menjadi salah satu faktor penting dalam merealisasikan perencanaan pembangunan nasional sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan pengentasan kemiskinan. Para pengusaha muda, khususnya, mempunyai peran sentral dan menentukan. Khusus di DKI Jakarta, dengan jumlah lebih dari 4.000 pengusaha muda, merepresentasikan sumber daya potensial yang dapat menggeliatkan kembali perekonomian nasional yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi," katanya.
Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan pengoptimalan peran ini menuntut adanya pertumbuhan pengusaha muda yang signifikan. Apalagi saat ini, rasio jumlah pengusaha muda terhadap populasi jumlah penduduk Indonesia masih belum optimal, yakni baru mencapai 3,4 persen.
"Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia sebesar lima persen dan Singapura sebesar tujuh persen. Aspek lain yang penting diperhatikan bahwa tren dunia industri saat ini dipenuhi dengan digitalisasi pada hampir semua lini. Segala sesuatu yang manual, natural, dan mekanis akan digantikan dengan yang serba digital," pungkas Bamsoet.
(akn/ega)