Komnas HAM Laporkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Mahfud Besok

Komnas HAM Laporkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Mahfud Besok

Adrial Akbar - detikNews
Rabu, 02 Nov 2022 23:54 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memberikan keterangan pers usai menerima keterangan dari tim Dokkes Polri terkait kasus baku tembak menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Jumpa pers berlangsung di kantor Komnas HAM, Senin (25/7/2022).
Ahmad Taufan Damanik (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM akan menyampaikan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Laporan akan disampaikan melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md.

"Karena besok (3/11) kita akan sampaikan laporan walaupun karena kesibukan bapak Presiden, besok itu akan diwakilkan oleh Bapak Menko Polhukam, Bapak Profesor Mahfud Md," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Taufan menyebut penyampaian hasil investigasi Komnas HAM kepada pemerintah harus dilakukan. Terlebih, kasus ini melibatkan kepentingan banyak pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Akan sampaikan) laporan Komnas HAM hasil penyelidikan, pemantauan, misalnya terutama itu yang menarik atau berkaitan kepentingan banyak orang. Ini kan luar biasa, internasional juga sangat menaruh perhatian," katanya.

Direncanakan penyampaian laporan hasil investigasi Komnas HAM berlangsung Kamis (3/11/) besok. Penyampaian laporan ini, kata Taufan, adalah bagian dari amanat undang-undang.

ADVERTISEMENT

"Sudah kita agendakan 10.30 di kantor Menkopolhukam, jadi ini bukan dari koordinasi. Tapi bagian dari amanat undang-undang. Laporan Komnas HAM mengenai peristiwa pelanggaran HAM tertentu terutama yang penting itu harus disampaikan Presiden," pungkasnya.

Untuk diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi seusai pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang digelar pada Sabtu (1/10) malam. Sebanyak 135 orang meninggal dalam insiden tersebut dan ratusan orang lain terluka.

Peristiwa itu terjadi karena kericuhan yang terjadi setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya. Penonton berdesakan saat keluar dari Stadion Kanjuruhan setelah dibubarkan aparat.

Penonton sempat masuk ke lapangan. Aparat lalu memukul mundur hingga menembakkan gas air mata hingga membuat para penonton berebut keluar dari stadion.

(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads