Girigahana Menolak Dibubarkan
Pihak Girigahana menolak pembubaran tersebut. Mereka menuntut Rektor UPNVJ Anter Venus mencabut surat keputusan (SK) pembubaran bernomor 1372/UN61.0/HK.02/2022.
SK itu diteken pada 29 September 2022 saat posisi Rektor UPNVJ masih dijabat Erna Herawati. Mereka menilai SK tersebut cacat hukum dan menunjukkan sikap otoriter serta bertentangan dengan visi Kampus Merdeka yang dicanangkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi surat tersebut, BPH Girigahana menggelar musyawarah anggota (musga) pada Minggu (23/10) yang dihadiri 300-an dari 520 anggota Girigahana. Musga merupakan salah satu forum tertinggi dalam pengambilan keputusan Organisasi Girigahana.
Juru bicara Girigahana, Rudy Hermanto, menyampaikan ada dua poin kesepakatan dalam musga tersebut, yakni menolak dibubarkannya Girigahana dan meminta Rektor UPNVJ mencabut SKEP No 1372.
Alasan pertama mereka menolak pembubaran karena Girigahana telah memberi sanksi kepada oknum anggota yang kedapatan menyimpan narkoba di area sekitar sekretariat Girigahana. Oknum itu disebut berstatus alumni UPNVJ.
Poin kedua, Girigahana menyatakan sejak awal berkomitmen tidak mentoleransi narkoba di lingkungan kampus maupun aktivitas yang dilakukan. Dia mengatakan semua personel BPH telah dilakukan tes urine dan hasilnya negatif.
Girigahana lalu juga merespons soal laporan orang tua ke pihak kampus soal kegiatan tanpa meminta izin. Mereka menilai keinginan 1-2 orang tua tersebut tidak bisa digeneralisasi.
Keempat, Girigahana juga menepis kabar adanya dugaan kekerasan atau kontak fisik pada salah satu BPH Girigahana yang dikeluhkan beberapa orang tua mahasiswa. Dan poin terakhir, Girigahana membantah anggapan bersikap eksklusif di kampus karena mengenakan pakaian dinas harian (PDH) dan tak mau berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa (ormawa) lain.
Menurut Rudy, pihaknya bersama sejumlah aktivis sedang berupaya membuka ruang dialog dengan Rektor UPNVJ Anter Venus.
"Kami yakin rektor baru mau mendengarkan aspirasi kami, apalagi beliau kan pakar komunikasi. Sehingga kami yakin beliau mau berdialog dengan kami untuk mencari solusi terbaik," harapnya.
(jbr/mei)