6) Korban Sempat Diikat
Begitu tangan Icha diikat, barulah Rudolf menyampaikan bahwa itu bukanlah prank. Lalu Rudolf bertanya Icha memilih H atau dirinya dan dijawab Icha memilih 'side Rudolf'.
"Namun ternyata, sebelum dibunuh, itu dalam perjalanan, sebelumnya sudah ngobrol berdua ini 'kira-kira kalau ada temenmu yang bersalah dimaafkan nggak?' dimaafkan, tetapi saya akan tetap pertanggungjawabkan dan saya akan laporkan ke polisi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Rudolf Tobing tak percaya pada perkataan Icha soal 'ada di sisi Rudolf'. Rudolf Tobing ingat perkataan Icha soal 'akan lapor polisi' hingga kemudian membunuhnya.
"Pada saat di-prank itu, walaupun sudah diambil barang-barangnya, (tersangka) ingat perkataan ini sehingga langsung dibunuh," tambahnya.
![]() |
7) Barang Bukti Troli hingga Pistol Mainan
Icha dibunuh Rudolf Tobing di sebuah apartemen di Jakarta Pusat, Senin (17/10). Jasad korban ditemukan pada Selasa (18/10) malam di Jl Kalimalang, Pondok Gede, Bekasi.
Dalam kasus ini polisi menyita barang bukti troli, sarung tangan hitam, mobil milik tersangka, gym bags, tas selempang, uang Rp 1,8 juta, e-money, 2 unit ponsel, 2 kartu ATM, perhiasan emas, serta laptop milik korban.
"Modus operandi adalah pelaku merencanakan pembunuhan dan setelah korban meninggal, pelaku mengambil barang milik korban," tutur Zulpan.
Baca di halaman selanjutnya: motif Rudolf Tobing bunuh Icha