Riwayat Meja Pengaduan Era Ahok yang Hendak Dihidupkan Lagi oleh Heru Budi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 17 Okt 2022 15:16 WIB
Meja pengaduan warga di Balai Kota DKI dari era Gubernur DKI Ahok. Foto tahun 2016. (Danu Damarjati/detikcom)
Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, hendak menghidupkan kembali meja pengaduan warga di Balai Kota. Meja pengaduan merupakan fasilitas yang dulu dibuka oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Berdasarkan catatan detikcom, dulu saat Ahok masih menjadi wakil gubernur pendamping Gubernur Joko Widodo (Jokowi), sistem pengaduan warga dibuka lewat SMS. Model pengaduan via SMS ini aktif pada September 2014.

Saat itu, warga yang hendak mengadu dipersilakan menghubungi tiga nomor ponsel, yakni 0811944728, 081927666999, dan 085811291966. Ahok membentuk tim Respons Opini Publik yang bekerja di lantai 3 di atas ruangan Ahok, Blok B, gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sebanyak 25 Unit komputer disiapkan untuk menampung aduan warga.

Ahok kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta karena Jokowi menjadi presiden. Perubahan cara penampungan aduan warga terjadi. Warga yang tidak puas atas cara pengaduan via SMS dipersilakan datang ke Balai Kota saja.

Ahok menerima aduan warga Bukit Duri yang belum mendapatkan rusun di Balai Kota, Jakarta, Selasa (18/4/2017) (Bisma Alief/detikcom)

Era meja pengaduan

Memasuki 2016, Gubernur Ahok menyediakan empat set meja-kursi dengan bentuk khas seperti yang ada di rumah Betawi. Meja dan kursi bermaterialkan kayu solid. Bagian atas meja berbahan keramik. Itulah meja pengaduan ala Ahok. Meja itu ditempatkan di teras Balai Kota Jakarta atau biasa disebut sebagai 'pendopo Balai Kota'.

Sejak era Ahok, banyak warga berdatangan ke Balai Kota untuk mengadukan permasalahannya. Sebagian yang lain, ada pula yang datang sekadar untuk berjumpa Ahok atau bahkan memberi kue ulang tahun.

Teras Balai Kota biasa ramai di pagi hari sekitar pukul 07.00-10.00 WIB. Pada jam-jam itu, warga biasa 'mencegat' Ahok yang turun dari mobil dan hendak masuk ke ruang kerjanya.

Aktivitas Gubernur Ahok setiap pagi sebelum masuk kantor. Melayani warga di Balai Kota DKI. (Rina Atriana/detikcom)

Biasanya, pada saat itu, Ahok langsung mendengarkan aduan warga di teras yang semakin hari semakin hiruk pikuk, apalagi menjelang Pilgub DKI 2017. Kadang Ahok mencatat di kertas, kadang pula dia meminta bantuan anak buahnya untuk mencatat keluhan-keluhan warga yang datang mengadu.

Aduan diteruskan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Fasilitasi pelayanan di meja aduan berkembang dengan penyediaan minuman teh atau kopi.

Sepi di era Plt

Pada 28 Oktober 2016, detikcom memantau teras Balai Kota Jakarta menjadi sepi. Saat itu, Ahok dan Wagub Djarot Saiful Hidayat sedang cuti kampanye Pilgub DKI 2017. Sumarsono atau Soni dari Kementerian Dalam Negeri menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta.

Suasana di Balai Kota sepi. Meja dan kursi aduan warga di teras kosong di pagi hari. Padahal, Soni yang juga Dirjen Otonomi Daerah saat itu sudah hadir di Balai Kota pukul tujuh pagi. Dia mengaku tetap menunggu aduan tapi ternyata tidak ada yang datang.

"Kalau tidak ada, saya ada kegiatan lain, agar waktu optimum," ujarnya saat itu.

Balai Kota Jakarta sepi dari warga yang biasa mengadu ke gubernur DKI, Jumat (28/10/2016). (Danu Damarjati/detikcom)

Selanjutnya, Ahok kerja lagi, aduan ramai:

Simak Video 'Mendagri Tito Bakal Evaluasi Pj Gubernur DKI Heru per 3 Bulan':






(dnu/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork