Ratusan perwira Polri dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara kemarin. Jokowi memberi arahan agar Polri kembali berupaya keras meraih kepercayaan publik. Momen ini bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-101 alm Jenderal (purn) Hoegeng Iman Santoso.
Momen Jokowi memanggil para pejabat Polri ini digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10) kemarin. Hadir kapolda hingga kapolres se-Indonesia serta pejabat utama (PJU) Mabes Polri sebanyak 559 orang.
Dalam agenda itu, Jokowi awalnya mengapresiasi kepada Polri yang bekerja keras bersama TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19. Hasil kerja tersebut dirasakan hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu dilihat masyarakat, dan itu juga saya lihat dan saya rasakan kerja keras itu dan hasilnya juga sangat signifikan sampai hari ini," kata Jokowi seperti dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).
![]() |
Jokowi mengatakan Polri juga berperan signifikan dalam mendorong penyuntikan 440 juta vaksin COVID-19 kepada masyarakat. Hasilnya, pandemi COVID-19 mereda dan perekonomian bisa tumbuh 5,44 persen.
Kerja keras itu membuat Polri sempat berada di puncak indeks kepercayaan publik. Namun sayangnya, indeks kepercayaan publik terhadap Polri menurun drastis lantaran kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Josua) yang diotaki Ferdy Sambo.
Selain itu, Jokowi mengungkap kepercayaan publik terhadap Polri turun karena ulah oknum polisi seperti pungli, gaya hidup mewah, hingga tindakan represif tindakan. Jokowi meminta kepada para pimpinan Polri yang hadir dalam acara itu untuk meredam laporan-laporan negatif.
Jokowi meminta Polri menjalankan tugas pokok dengan melayani, mengayomi, dan menjaga masyarakat. Dia meminta hal itu dilakukan cepat sehingga masyarakat merasa diayomi dan menimbulkan perasaan aman.
Pada momen pengarahan ini, para kapolres dan kapolda diminta untuk datang tanpa membawa penutup kepala dan tongkat komando. Mereka juga diminta untuk tidak membawa ponsel dan tanpa didampingi ajudannya.
Di hari yang sama, Polri menunjukkan kinerjanya dalam menegakkan hukum. Jajaran Polda Metro Jaya hingga Divpropam Polri mengungkap kasus narkoba yang melibatkan jenderal bintang dua, Irjen Teddy Minahasa.
Selain itu, Polri juga berhasil menangkap Apin BK yang merupakan bos judi online. Apin BK yang sudah berstatus sebagai tersangka ditangkap di Malaysia.
Bertepatan Hari Lahir Hoegeng
Kebetulan atau tidak, momen Jokowi memberi arahan kepada ratusan pejabat polisi pada Kamis (14/10) itu dihelat bertepatan dengan hari lahir Kapolri ke-5 Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia ditunjuk menjadi kapolri oleh Presiden ke-2 RI Soeharto. Hoegeng menjabat sebagai kapolri pada periode 1968-1971.
Hoegeng dipandang tak pilih-pilih target dalam menegakkan aturan hukum. Namun, dia juga dikenal humanis dengan masyarakat bawah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut mengenang Hoegeng. Dia mengatakan teladan yang diwariskan Hoegeng akan selalu dijalankan untuk menjadikan Polri institusi yang dicintai masyarakat.
"Beliau adalah sosok Polisi yang menjadi teladan hingga saat ini karena senantiasa mengajarkan ketegasan, integritas dan kebijaksanaan," kata Jenderal Sigit lewat akun Instagram-nya @listyosigitprabowo seperti dilihat detikcom, Jumat (14/10/2022).
"Selama perjalanan tugasnya beliau selalu menjadi pribadi yang inovatif, berdedikasi tinggi serta dekat dan dicintai masyarakat," tulis Sigit.
Sigit mengucapkan terima kasih atas teladan yang diwariskan Hoegeng kepada institusi Polri. Dia mengatakan dirinya dan jajarannya akan selalu meneladani dan meneruskan nilai-nilai yang diajarkan almarhum demi mewujudkan Korps Tri Brata yang lebih baik.
"Terima kasih dari kami para generasi penerus Polri atas pengabdian yang telah diberikan demi kemajuan bangsa dan institusi Polri. Kami akan selalu meneladani dan meneruskan nilai-nilai yang telah diajarkan demi mewujudkan institusi Polri yang lebih baik dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.
"Memang baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik," sambung Sigit di akhir tulisannya, mengutip salah satu kata bijak alm Hoegeng.