Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyederhanakan visi Polri Presisi. Jokowi ingin visi itu mudah dipahami anggota di lapangan.
"Visi Presisi, Pak Kapolri, saya minta juga jangan njelimet-njelimet. Tolong disederhanakan. Sehingga yang di bawah itu ngerti apa yang harus dijalankan," kata Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).
Menurutnya, kesamaan visi dan kebijakan organisasi akan membuat anggota Polri tegas dan lugas dalam menjalankan kerja. Namun, jika visi Polri Presisi tersebut tak dipahami, dapat membuat anggota polisi terkesan gamang.
Jokowi menyampaikan itu saat memberikan pengarahan kepada kapolres dan kapolda se-Indonesia serta pejabat utama (PJU) Mabes Polri di Istana Negara yang digelar Jumat (14/10). Ada 559 perwira Polri yang mendengarkan pengarahan Jokowi.
"Sebagai pemimpin-pemimpin di wilayah baik itu di provinsi, kabupaten/kota jangan gamang, apalagi cari selamat. Yakin, sesuai dengan prosedur, yakin sesuai dengan SOP, yakin sesuai dengan undang-undang, lakukan," ujar dia.
Diketahui, presisi ialah visi yang dibawa Jenderal Sigit saat ditunjuk menjadi Kapolri. Presisi merupakan kependekan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Jokowi kembali meminta visi Polri Presisi disederhanakan agar anggota Polri kembali menjalankan tugas pokoknya dengan jelas.
"Apa sih kalau disederhanakan? Ya tadi, yang Kapolri sampaikan tadi: Polri sebagai pelindung, Polri sebagai pengayom, dan Polri sebagai pelayan masyarakat. Intinya ke sana," ujar dia.
"Presisinya tuh apa, jelasin, sekali lagi, secara sederhana dan jelas, sehingga gampang ditangkap visi itu," tambah Jokowi.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Jokowi Terima Banyak Laporan soal Pungli hingga Gaya Hidup Mewah Polisi
(jbr/hri)